Pendahuluan: Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama. Peningkatan kadar Interleukin-6 (IL-6) sebagai sitokin pro inflamasi dan Skor SDAI (Simple Diseases Activity Index) pada pasien AR perlu diukur untuk menilai derajat aktivitas dari AR dan mengetahui efektivitas penatalaksanaan penyakit tersebut. Moringa oleifera (MO) telah terbukti memiliki efek anti inflamasi, anti artritis, dan imunosupresan yang dibutuhkan untuk menekan produksi sitokin pro inflamasi dan derajat aktivitas penyakit AR.

Metode: Penelitian ini berbentuk Randomized Controlled Trial (RCT) dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang berisi masing-masing 15 sampel. Kelompok perlakuan diberikan ekstrak Moringa oleifera sebanyak 40,50 mg/kgBB/hari, sedangkan kelompok kontrol diberikan plasebo. Penelitian ini berlangsung selama satu bulan. Kadar IL-6 dan Skor SDAI dinilai sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Analisis data yang digunakan adalah uji t berpasangan dan uji t independen.

Hasil: Uji t independent menunjukkan kadar IL-6 dan Skor SDAI untuk kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada kondisi sesudah pemberian MO berbeda secara signifikan (p = 0,004). Uji t berpasangan menunjukkan kadar IL-6 dan Skor SDAI sebelum dan sesudah pemberian MO untuk kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05), sedangkan pada sebelum dan sesudah pemberian MO untuk kelompok perlakuan mengalami penurun secara signifikan (p = 0,001). Uji t independent menunjukkan bahwa kedua perubahan tersebut (Delta-IL6 dan Delta-SDAI) berbeda secara signifikan (p < 0>

Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian ekstrak Moringa oleifera terhadap kadar IL-6 dan Skor SDAI pada pasien Artritis Reumatoid