Jenang dodol ketan merupakan makanan semi basah yang terbuat dari campuran tepung ketan, gula merah dan santan yang diaduk dan dipanaskan selama berjam-jam untuk membentuk kekentalan yang sesuai. Praktik pengendalian mutu (Quality Control) di UKM “Teguh Rahardjo” bertujuan untuk mengevaluasi penerapan CPPB pada proses pembuatan Jenang dodol ketan mulai dari bahan baku, pengolahan, produk akhir dan kemasan produk. Kemudiandilakukan perancangan konsep CPPB yang dapat diterapkan di UKM “Teguh Rahardjo” berdasarkan pada Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK 03.1.23.04.12.2006 tahun 2012 mengenai Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Dalam melakukan pengumpulan data dilakukan dengan langsung dan tidak langsung. Berdasarkan hasil evaluasi di UKM, beberapa parameter yang telah sesuai dengan standar antara lain pada parameter lokasi dan lingkungan produksi, peralatan produksi, suplai air, pengendalian proses,pengawasan oleh penanggungjawab dan pelatihan karyawan. Sedangkan parameter bangunan dan fasilitas, fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi, kesehatan dan higiene karyawan, pemeliharaan dan program higiene dan sanitasi karyawan, penyimpanan, pelabelan pangan, penarikan produk, serta pencatatan dan dokumentasi masih belum sesuai dengan konsep CPPB dan perlu dilakukan perbaikan. Untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi dan sensoris jenang dodol ketan dilakukan beberapa pengujian. Hasil pengujian yang diperoleh ialah produk jenang dodol ketan memiliki kadar air sebesar25,6989%. Sedangkan kadar air dodol menurut SNI adalah maksimal 20% sehingga kadar air jenang di UKM “Teguh Rahardjo” masih melebihi standar SNI. Pada pengujian angka lempeng total, jenang dodol ketan hasil produksi UKM “Teguh Rahardjo” menunjukkan nilai4,7 x 102 koloni/ gram sehingga hasil tersebut telah sesuai dengan SNI dodol yaitu maksimal 5,0 x 102 koloni/gram. Pada pengujian kadar gula sukrosa, produk jenang dodol ketan yang diproduksi oleh UKM menunjukkan nilai sebesar 39,2573%, sehingga hasil tersebut masih kurang dari SNI dodol yaitu sebesar minimal 45%. Pada uji kesukaan dilakukan dengan mengamati produk dari beberapa parameter seperti warna, aroma, rasa, tekstur dan overall. Hasil uji keadaan Jenang dodol ketan dari ketiga sampel dengan hari produksi yang berbeda ialah diterima dan disukai oleh konsumen. Pada uji keutuhan, jenang dodol di UKM “Teguh Rahardjo” memiliki presentase keutuhan sebesar 95%, dimana presentase tersebut telah melebihi SNI yang menunjukkan presentase keutuhan minimal 90%.