Hestik Wulandika. PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA ANAK USIA 4 - 6 TAHUN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI TK MTA JUMAPOLO 01. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2021.
Lembaga PAUD sebagai pelaksana proses pembelajaran berperan penting dalam pelaksanaan pembelajaran di rumah selama pandemi. Adanya peraturan tentang physical distancing dari pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat menimbulkan berbagai cara untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Blended learning menjadi pilihan bagi sekolah untuk tetap menyelenggarakan pendidikan. Blended learning merupakan model pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan dengan memadukan pembelajaran berbasis kelas atau tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang dilakukan secara online.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pembelajaran blended learning selama masa pandemi Covid-19 di TK MTA Jumapolo 01 sebagai layanan pendidikan di masa tanggap darurat Covid-19. 
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini berupa informan, tempat dan peristiwa, serta arsip atau dokumen. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, kepala sekolah dan peserta didik. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi pasif dan dokumentasi. Validitas data menggunakan perpanjangan pengamatan, triangulasi teknik dan sumber serta member check dengan analisis data menggunakan analisis Miles Huberman 2014.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan blended learning pada anak usia 4 - 6 tahun selama pandemi Covid-19 di TK MTA Jumapolo 01 dilakukan dengan jenis enriched virtual model. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar blended learning dilaksanakan guru dengan pengelolaan pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran dilakukan guru dengan menentukan kurikulum, merumuskan silabus, membuat RPP, merumuskan tujuan dan materi pembelajaran, menentukan metode, dan merencanakan teknik evaluasi.
Adapun pelaksanaan blended learning yang dilaksanakan meliputi kegiatan secara daring dan tatap muka dengan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahapan evaluasi pembelajaran guru melakukan perencanaan evaluasi dengan menentukan format dan alat penilaian, selanjutnya pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data, kemudian pengolahan hasil evaluasi dilakukan dengan menganalisis hasil data penilaian, dan terakhir pemanfaatan evaluasi dengan membuat luaran hasil evaluasi berbentuk laporan perkembangan anak.
Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran blended learning pada anak usia 4 - 6 tahun selama masa pandemi Covid-19 di TK MTA Jumapolo 01 dilaksanakan dengan melakukan beberapa pengelolaan pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran yaitu dengan penentuan kurikulum, perumusan silabus, pembuatan RPP, perumusan tujuan dan materi pembelajaran, penentuan metode, dan perencanaan teknik evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan secara daring dan tatap muka dengan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan yaitu pembukaan, inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dengan melakukan perencanaan evaluasi, pelaksanaan evaluasi, pengolahan hasil evaluasi, dan pemanfaatan evaluasi.

Kata Kunci : Blended Learning, Enriched Virtual Model, Taman Kanak-Kanak.