Latar Belakang: Intrauterine fetal death atau stillbirth adalah kematian janin dalam kandungan yang terjadi pada usia kehamilan ? 20 minggu dengan berat janin ? 350 gram. Angka kejadian IUFD dapat menjadi suatu indeks yang bermanfaat untuk menilai kualitas dari kunjungan ANC. Kunjungan ANC yang dilakukan secara teratur dengan prosedur yang tepat dapat menurunkan angka kejadian IUFD. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan risiko kejadian IUFD pada ibu hamil yang tidak teratur melakukan kunjungan ANC selama masa kehamilan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi dan RS UNS pada bulan Juli hingga bulan Agustus 2021. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 160 orang, yang terdiri dari 40 orang untuk kelompok IUFD dan 120 orang untuk kelompok tidak IUFD. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji Chi Square, analisis uji Regresi Logistik, serta analisis dengan menggunakan Kurva ROC. 
Hasil: Hasil analisis data dengan uji Chi Square menemukan adanya hubungan antara frekuensi ANC dengan kejadian IUFD (p=0.000) dan adanya peningkatan risiko kejadian IUFD pada ibu hamil yang tidak teratur melakukan kunjungan ANC selama kehamilan (OR=4.636). Hasil analisis data dengan uji Regresi Logistik juga menunjukan hal yang serupa dimana didapatkan nilai p=0.016 dan nilai OR=3.574. Hasil analisis dengan kurva ROC memperoleh nilai AUC sebesar 56.95% dan nilai cut off point ideal sebesar 5.5. 
Simpulan: Terdapat peningkatan risiko kejadian IUFD pada ibu hamil yang tidak teratur melakukan ANC selama kehamilan. Jumlah kunjungan ANC yang direkomendasikan kepada ibu hamil untuk dapat menurunkan risikonya mengalami kejadian IUFD adalah minimal 6 kunjungan atau lebih.