Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesiapan guru matematika SMP Negeri 2 Blora dalam mendesain dan mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah guru matematika SMP Negeri 2 Blora yang berjumlah 3 guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode angket dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode yakni metode angket dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini adalah mengenal dan mengorganisasikan data, membuat kode dan mereduksi data, juga menginterpretasikan dan mempresentasikan data.
Indikator kesiapan guru matematika dalam mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh pada penelitian ini adalah: (a) kemampuan untuk memahami karakteristik siswa, (b) kemampuan dalam menguasai materi ajar, (c) kemampuan mengelola program belajar mengajar, (d) kemampuan dalam menguasai Teknologi Informasi Komunikasi, (e) kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman belajar dan (f) kemampuan memahami lingkungan tempat tinggal siswa. Berdasarkan analisis secara mendalam pada penelitian ini maka didapat simpulan dari penelitian ini adalah subjek penelitian yang terdiri dari 3 guru matematika telah memenuhi 6 indikator kesiapan guru matematika dalam mendesain dan mengimplementasikan pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi COVID-19. Hasil analisis pada tiap indikator adalah sebagai berikut: indikator (a) guru mengetahui kemampuan siswa dari aspek pengetahuan dan keterampilan, juga pemahaman siswa akan materi. Guru memperhatikan kepemilikan siswa akan akses ke teknologi seperti smartphone untuk mengikuti proses pembelajaran jarak jauh. Juga memantau perkembangan sikap siswa melalui grup whatsapp dalam mengikuti proses pembelajaran jarak jauh. Indikator (b) guru menyampaikan materi yang telah disusun melalui google classroom. Untuk sumber belajar guru menggunakan buku paket sebagai sumber belajar utama, dan menggunakan sumber belajar yang diambil dari internet juga video yang diperoleh dari youtube yang kemudian dibagikan ke siswa melalui google classroom. Ada guru yang membuat video pembelajaran sendiri, juga ada yang membuat power point untuk mendukung belajar siswa. Indikator (c) Guru menggunakan dan memodifikasi model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran jarak jauh juga menerapkan panduan pembelajaran jarak jauh dari pemerintah. Untuk proses penilaian guru mengakumulasi dari absensi, nilai tugas, PTS dan juga PAS. Indikator (d) Guru menggunakan google classroom sebagai media utama pembelajaran jarak jauh dan memanfaatkan berbagai media online lain seperti office 365, google classroom, Microsoft teams, zoom, slide show dan google meet sebagai media pendukung pembelajaran jarak jauh. Indikator (e) Guru menggunakan kurikulum personal dan kurikulum darurat yang disarankan pemerintah dan juga menerapkan beberapa panduan pembelajaran dari pemerintah yang sekiranya sesuai dengan keadaan sekolah. Untuk sumber belajar siswa guru menggunakan buku paket, materi dari internet, video yang diperoleh dari youtube, juga ada guru membuat materi ajar berupa video sendiri juga ada guru yang membuat materi ajar tambahan dari power point. Indikator (f) Guru yang selaku wali kelas mendapat informasi mengenai lingkungan tempat tinggal siswa dari grup whatsapp bersama wali murid. Sedangkan untuk guru mata pelajaran memperoleh informasi dari guru BK dan juga wali kelas. Untuk mengatasi masalah-masalah terkait lingkungan tempat tinggal siswa yang mempengaruhi proses pembelajaran daring dilakukan home visit sebagai solusinya.

Kata kunci: kesiapan, guru matematika, pembelajaran jarak jauh, COVID-19