Latar Belakang: Lanjut usia (Lansia) rentan terhadap masalah kesehatan yang berhubungan dengan konsumsi makanan yang buruk, malnutrisi, serta riwayat penyakit kronis misalnya diabetes melitus (DM) tipe 2. DM tipe 2 merupakan penyakit yang diakibatkan adanya penurunan sel beta pankreas, dapat disebabkan kelebihan zat gizi makro, kekurangan zat gizi mikro, olahraga yang kurang, serta pendampingan keluarga. Konsumsi makanan dengan zat gizi makro dan mikro sesuai kebutuhan memainkan peranan penting dalam kesehatan, meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi toksisitas glukosa, dan berkontribusi dalam pencegahan penurunan massa sel beta. Olahraga yang kurang dapat memengaruhi patogenesis kegagalan dalam toleransi glukosa dan peningkatan resistensi insulin sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah. Peran pendampingan keluarga juga dapat memengaruhi kepatuhan dan kesadaran dalam konsumsi makanan, meningkatkan motivasi pasien, serta manajemen olahraga yang baik.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh zat gizi makro dan mikro, olahraga, serta pendampingan keluarga terhadap diabetes melitus tipe 2 pada lanjut usia.

Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan desain case-control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2020 di Kota Surakarta, yaitu Puskesmas Pajang, Penumping, Purwosari, Sangkrah, dan Manahan. Teknik pengambilan sampel menggunakan odds ratio dari rumus Lemeshow 70 dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang, diantaranya 60 kelompok kasus dan 60 kelompok kontrol. Pengambilan sampel kelompok kasus (DM Tipe 2) dengan metode consecutive sampling dan kelompok kontrol (non DM tipe 2) dengan metode purposive sampling. Diabetes melitus tipe 2 dinilai berdasarkan nilai kadar gula darah sewaktu (GDS) menggunakan alat glucometer. Data konsumsi zat gizi makro dan mikro menggunakan formulir food frequency questionnaire (FFQ) semi kuantitatif dan recall 24 jam, olahraga menggunakan kuesioner community healthy activities model program for seniors (CHAMPS), dan pendampingan keluarga menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik dengan nilai signifikansi p<0>

Hasil: Berdasarkan analisis bivariable diperoleh bahwa energi (OR=3,3; 95% CI: 1,5-7,4), lemak (OR=3,0; 95% CI: 1,4-6,4), karbohidrat (OR=2,5; 95% CI: 1,1-5,5), magnesium (OR=2,7; 95% CI: 1,1-5,5), dan pendampingan keluarga (OR=0,4; 95% CI: 0,2-0,9) signifikan berpengaruh dan memiliki peluang meningkatkan DM tipe 2 pada lanjut usia (p<0>Nagelkerke R Square 0,336 atau sebesar 33,6% (p<0>0,05).

Kesimpulan: Analisis bivariable menunjukkan bahwa energi, lemak, karbohidrat, magnesium dan pendampingan keluarga memiliki peluang meningkatkan DM tipe 2 pada lanjut usia. Namun, analisis multivariable menunjukkan bahwa pendampingan keluarga yang baik memiliki kecenderungan dalam menurunkan diabetes melitus tipe 2 pada lanjut usia sedangkan energi, lemak, karbohidrat, dan magnesium tidak signifikan berpengaruh.