Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam konservasi Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Seharusnya masyarakat ikut menjaga kelestarian Elang Jawa sebagai bagian dalam menjaga keanekaragaman hayati, namun kenyataannya Elang Jawa masih menjadi bagian dari perburuan liar di wilayah kawasan konservasi. Penelitian tentang peran masyarakat terhadap konservasi Elang Jawa penting untuk dilakukan, mengingat data atau informasi tentang peran masyarakat sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran masyarakat, Bidang KSDA Wilayah I Madiun, dan pengaruh keanekaragaman hayati terhadap konservasi Elang Jawa di Cagar Alam Gunung Picis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – April 2020. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket (questioner). Penentuan titik sampling pengamatan vegetasi menggunakan metode kuadran, dan pengamatan satwa dengan metode transek garis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan Bidang KSDA Wilayah I Madiun dan masyarakat sekitar kawasan konservasi untuk meningkatkan kesediaan pakan adalah dengan menanam dan tetap menjaga pohon-pohon yang sudah tumbuh dengan baik. Pohon-pohon tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan pakan fauna di dalam maupun di luar kawasan. Nilai Indeks Keanekaragaman di Cagar Alam Gunung Picis menunjukkan Indeks Keanekaragaman Rendah yaitu dengan H’ 0.648387008 dan nilai densitas fauna menunjukkan Densitas Tinggi, yaitu dengan D = 360979143,4. Strategi yang dilakukan untuk menjaga Kawasan Konservasi Cagar Alam Gunung Picis agar tetap lestari adalah 1) Pihak Bidang KSDA Wilayah I Madiun harus sering mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat desa penyangga; 2) Masyarakat desa penyangga harus lebih bertanggung jawab lagi dalam menjaga kawasan konservasi dari perburuan liar; 3) Berkontribusi dalam menjaga keberadaan dan kecukupan pangan agar Elang Jawa tidak pergi dan berpindah tempat; 4) Masyarakat bekerja sama dengan Bidang KSDA Wilayah I Madiun dalam melakukan pembibitan pohon dan menanam rumput untuk pakan ternak. Kesimpulannya adalah peran masyarakat terhadap konservasi Elang Jawa ditunjukkan dengan tidak beraktivitas di dalam kawasan konservasi dan masyarakat ikut menjaga kawasan konservasi dari perburuan liar. Bidang KSDA Wilayah I Madiun membentuk dan melaksanakan program untuk menjaga dan melestarikan kawasan konservasi, terutama untuk meningkatkan populasi Elang Jawa. Keanekaragaman hayati di kawasan Cagar Alam Gunung Picis masih terjaga dengan baik, sehingga kawasan konservasi tersebut menjadi habitat Elang Jawa yang sesuai yaitu pohon puspa (Schima wallichii) dan pohon pasang (Quercus sp.).