×
Padi merupakan salah satu komoditas di sektor pertanian dan pangan yang penting dalam pembangunan sistem ketahanan pangan. Hasil panen belum dapat dimanfaatkan petani karena terkendala serangan hama tikus skala besar pada Tahun 2012. BPP Kecamatan Karanganom membuat program pengendalian hama tikus alami dengan agensia hayati Burung Hantu (Tyto alba). Penelitian bertujuan: (1) Menganalisis tingkat respons petani terhadap program burung hantu; (2) Mengkaji faktor–faktor pembentuk respons petani terhadap program burung hantu; dan (3) Menganalisis hubungan antara faktor pembentuk respons dengan respons petani terhadap program burung hantu. Metode dasar penelitian adalah kuantitatif dengan teknik survei. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dan responden diambil sebanyak 50 petani. Analisis menggunakan uji korelasi ranks spearman (rs) dengan program SPSS Statistics 17.0. Hasil penelitian: (1) Tingkat respons petani terhadap program burung hantu di Kecamatan Karanganom pada kategori rendah dengan 54%; (2) Faktor pembentuk respons petani terhadap program burung hantu di Kecamatan Karanganom yaitu umur (kategori tengah baya sebesar 42%), pendidikan formal (kategori tinggi sebesar 32%), pendidikan non-formal (kategori rendah sebesar 44%), pendapatan (kategori rendah sebesar 46%), luas lahan (kategori sangat sempit sebesar 54%), dan akses informasi (kategori rendah sebesar 68%); (3) Terdapat hubungan sangat signifikan antara faktor pendidikan non formal dan akses informasi dengan respons petani terhadap program burung hantu. Terdapat hubungan signifikan antara faktor pendidikan formal dengan respons petani terhadap program burung hantu, sedangkan faktor umur, pendapatan, dan luas lahan tidak berhubungan signifikan dengan respons petani terhadap program burung hantu di Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.