Latar belakang: Ilmu anatomi terutama neuroanatomi masih menjadi topik yang sulit untuk dipelajari dan harus dipelajari dalam waktu singkat. Teknik belajar yang dipakai setiap orang pastinya berbeda, tetapi seringkali terjadi bias dalam pemilihan teknik belajar untuk mencapai retensi memori yang baik. Teknik belajar sendiri dikategorikan menjadi practice testing dan non practice testing, yang mana diteliti pada penelitian ini dengan topik yang spesifik yaitu neuroanatomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas teknik belajar practice testing dan non practice testing terhadap pemahaman neuroanatomi pada mahasiswa kedokteran.

Tujuan: Mengetahui teknik belajar yang lebih baik dalam pemahaman neuroanatomi.

Metode: Penelitian berupa Quasi-experimental designs without control group. Sampel diambil dengan metode cluster random sampling dengan total sampel sebanyak 40 Mahasiswa Prodi Kedokteran FK UNS semester satu yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok practice testing dan kelompok non practice testing yang diberi perlakuan sesuai kelompok. Analisis data menggunakan paired sample t-test untuk  efektivitas teknik belajar practice testing, uji Wilcoxon untuk efektivitas teknik belajar non practice testing, dan uji Mann-Whitney untuk perbandingan efektivitas kedua kelompok.

Hasil: Teknik belajar practice testing dan non practice testing sama -  sama efektif meningkatkan pemahaman neuronatomi pada mahasiswa kedokteran. Terdapat perbedaan  hasil dari penggunaan kedua teknik belajar yang mana teknik belajar practice testing lebih baik dalam meningkatkan pemahaman neuroanatomi dibandingkan teknik belajar non practice testing.

Kesimpulan: Teknik belajar practice testing lebih baik dalam meningkatkan pemahaman neuroanatomi dibandingkan teknik belajar non practice testing