Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses berpikir kreatif siswa kelas VIII MTs N 1 Kudus dalam memecahkan masalah tipe ill-structured problems pada siswa dengan prestasi belajar matematika tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan prestasi belajarnya dan kemampuannya dalam mengutarakan alur pikirannya dengan baik. Penelitian ini dilakukan pada masing-masing dua siswa untuk setiap kategori prestasi belajar. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode think-aloud yang dilengkapi dengan wawancara. Validitas data dilakukan dengan triangulasi waktu yaitu konsistensi hasil think-aloud dan wawancara pada dua waktu yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses berpikir kreatif siswa dengan prestasi belajar matematika tinggi dalam pemecahan masalah tipe ill-structured problem, adalah (a) pada Tahap Persiapan, siswa langsung membaca soal dan mengamati informasi pada soal, menuliskan informasi yang diperoleh, dan mengingat kembali materi yang relevan dengan permasalahan; (b)  pada Tahap Inkubasi, siswa diam sejenak sembari mencermati kembali informasi yang telah diperoleh, melakukan coba-coba untuk memperoleh ide penyelesaian masalah, mengilustrasikan situasi yang ada pada soal, dan mengaitkan dengan pelajaran yang terdahulu; (c) pada Tahap Iluminasi, siswa menganalisis ide sebelumnya, mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sangat teliti dalam menentukan langkah penyelesaian masalah, melanjutkan pemecahan masalah hingga akhir, menunjukkan kefasihan, namun tidak menunjukkan keluwesan dan kebaruan; (d) pada Tahap Verifikasi, siswa memeriksa kembali langkah penyelesaian masalah dan hitungannya, dan merasa yakin dengan penyelesaian yang telah diperoleh; 2) Proses berpikir kreatif siswa dengan prestasi belajar matematika sedang dalam pemecahan masalah tipe ill-structured problem, adalah (a) pada Tahap Persiapan, siswa langsung membaca masalah, mengamati informasi pada soal, menuliskan informasi tersebut dengan tidak lengkap, dan mengingat kembali materi yang relevan; (b) pada Tahap Inkubasi, siswa diam sejenak dan mencermati kembali informasi yang diperoleh, melakukan coba-coba untuk memperoleh ide penyelesaian masalah, dan menggambar ilustrasi berdasarkan permasalahan; (c) pada Tahap Iluminasi, siswa menganalisis ide sebelumnya, mengaitkan dengan kehidupan nyata, memperhatikan gambar ilustrasi, melanjutkan pemecahan masalah hingga akhir, menunjukkan kefasihan dan keluwesan, namun tidak menunjukkan kebaruan; (d) pada Tahap Verifikasi, siswa memeriksa kembali langkah penyelesaian serta hitungannya, memperbaiki penyelesaian masalah, dan merasa yakin dengan penyelesaian yang telah diperoleh; 3) Proses berpikir kreatif siswa dengan prestasi belajar matematika rendah dalam pemecahan masalah tipe ill-structured problem, yaitu (a) pada Tahap Persiapan, siswa membaca masalah sembari mengamati informasi pada soal dan mengingat kembali materi relevan; (b) pada Tahap Inkubasi, siswa diam sejenak dan mencermati kembali informasi yang dibutuhkan, serta tidak merencanakan penyelesaian masalah dengan baik; (c) pada Tahap Iluminasi, siswa menganalisis ide sebelumnya, tidak mengaitkan dengan kehidupan nyata, melanjutkan pemecahan masalah hingga akhir, memberikan jawaban sederhana, melakukan kesalahan, tidak menunjukkan kefasihan, keluwesan, dan kebaruan; (d) pada Tahap Verifikasi, siswa tidak memeriksa kembali langkah penyelesaian dan tidak menyadari bahwa terdapat kesalahan dalam penyelesaian masalah.