Tanaman palawija yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat salah satunya ubi jalar. Jawa Tengah memiliki produksi ubi jalar tertinggi keempat di Indonesia. Salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki produksi ubi jalar cukup banyak yaitu Kabupaten Karanganyar. Kelompok Wanita Tani Murakabi adalah sekelompok wanita tani di Kabupaten Karanganyar yang mengolah produk mentah ubi jalar menjadi produk pangan olahan dengan nilai jual yang lebih tinggi. Tujuan dari didirikannya Kelompok Wanita Tani Murakabi ini yaitu untuk memberdayakan wanita tani dalam mengolah hasil pertanian yang ada di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pengembangan pengolahan ubi jalar pada Kelompok Wanita Tani Murakabi; merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan pengolahan ubi jalar pada Kelompok Wanita Tani Murakabi; dan menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan dalam pengembangan pengolahan ubi jalar pada Kelompok Wanita Tani Murakabi.
Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dan pengambilan key informan dengan metode penentuan responden pakar untuk mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan dan faktor-faktor strategis. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yaitu dengan observasi, wawancara, pencatatan, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan ; (1) Analisis SWOT; (2) Matriks EFE dan IFE;
(3) Matriks Grand Strategi; (4) QSPM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan utama adalah usaha pengolahan ubi jalar sebagai penghasilan tambahan bagi anggota dan yang menjadi kelemahan utama adalah produk  yang tidak tahan lama. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah ketersediaan bahan baku yang melimpah dan yang menjadi ancaman utama adalah permintaan/daya beli masyarakat menurun akibat Covid-19. Posisi strategis pengolahan ubi jalar pada Kelompok Wanita Tani Murakabi berada di Kuadran 1 (Strategi S-O) pada matriks Grand Strategy. Alternatif strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan ketrampilan dan keaktifan Kelompok Wanita Tani Murakabi dalam kegiatan pengolahan produk, pengembangan pasar terhadap produk hasil olahan ubi jalar, mengembangkan produk olahan ubi jalar sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Karanganyar, dan bekerja sama dengan pengelola Wisata Kampung Karet guna mencapai sinergitas dalam mengembangkan usaha bersama. Hasil analisis QSPM menunjukkan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam mengembangkan pengolahan ubi jalar pada Kelompok Wanita Tani Murakabi adalah pengembangan pasar terhadap produk hasil olahan ubi jalar.
Saran yang diberikan untuk Kelompok Wanita Tani Murakabi adalah Kelompok Wanita Tani Murakabi diharapkan dapat mengikuti penyuluhan untuk memudahkan dalam pengelolaan keuangan dan pemasaran untuk menjangkau konsumen secara luas, dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah dinas terkait dan pengelola Wisata Kampung Karet agar terjalin sinergitas bersama dan untuk memperkenalkan Kelompok Wanita Tani Murakabi mengenai produk olahan yang dihasilkan sebagai sarana untuk studi banding, serta dapat memperluas jangkauan pemasarannya khususnya wilayah Karesidenan Surakarta mengingat produk olahan ubi jalar sangat cocok untuk dijadikan buah tangan khas Kabupaten Karanganyar.