Kajian dalam disertasi yang berjudul “Kesantunan Bertindak Tutur sebagai Representasi Sikap Peduli dalam Interaksi Akademik di Politeknik Kota Surakarta (Kajian Sosiopragmatik)” ini adalah pola interaksi yang merepresentasikan sikap peduli antara dosen-mahasiswa, laboran-mahasiswa, maupun antarmahasiswa di kampus politeknik di Kota Surakarta dalam kegiatan akademik yaitu  saat mengikuti mata kuliah praktik dan terjadi kesalahan melalui tuturan menegur. Rumusan masalah terdiri atas: (1) bagaimana realisasi pola interaksi peduli melalui jenis tindak tutur sebagai bentuk kesantunan dalam interaksi antara mahasiswa dan dosen maupun antarmahasiswa dalam kelas praktik di lingkungan kampus politeknik?; (2) fungsi pola interaksi peduli melalui tindak tutur berdasarkan konteks penggunaannya sebagai bentuk kesantunan dalam interaksi antara mahasiswa dan dosen  laboran dan mahasiswa, maupun antarmahasiswa dalam kelas praktik di lingkungan kampus politeknik?; dan (3) strategi kesantunan melalui pola interaksi peduli yang digunakan dalam tindak tutur pada kelas praktik antara mahasiswa dan dosen, laboran dan mahasiswa, maupun antarmahasiswa di lingkungan kampus politeknik? Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya pola interaksi secara resiprokal antara dosen dan mahasiswa, laboran dan mahasiswa,  maupun antarmahasiswa dalam menegur kesalahan saat mengikuti mata kuiah praktik di lingkungan kampus politeknik yang merepresentasikan sikap peduli dan fungsi pola interaksi tesebut berikut strategi yang digunakannya.
Penelitian ini merupakan jenis kualitatif dengan lokus pengambilan data di dua kampus politeknik di Kota Surakarta, yaitu Politeknik Indonusa Surakarta dan Politeknik Pratama Mulia. Data penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer berupa data tuturan dosen dan mahasiswa, laboran dan mahasiswa, maupun antarmahasiswa saat menegur kesalahan dalam kuliah praktik sebagai representasi sikap peduli, sedangkan data sekunder berupa dokumen hasil review dari artikel hasil penelitian terdahulu yang relevan serta berbagai referensi yang mendukung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode interaktif yang menggunakan teknik observasi, rekam, simak, dan catat. Selain itu, dalam penyediaan data juga menambahkan teknik Tes Melengkapi Wacana/Discourse Completion Task (DCT) yang diberikan kepada mahasiswa saja. Penyediaan data dengan teknik DCT ini dengan memancing informan (mahasiswa) dengan alat berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan penulis. Daftar pertanyaan tersebut diberikan kepada informan (khusus mahasiswa) untuk dijawab dengan menegur kepada temannya yang melakukan kesalahan/pelanggaran SOP saat kuliah praktik. Analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi NVivo 12 Plus untuk membantu peneliti membuat koding data dengan Nodes berdasarkan pengkategorian data yang ditemukan disertai konteksnya. Setelah itu dilanjutkan dengan analisis data melalui empat tahapan menurut Spradley (dalam Santosa, 2017), yaitu analisis domain, taksonomi, analisis komponensial, dan tema budaya.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Interaksi antara dosen dan mahasiswa, laboran dan mahasiswa, maupun antarmahasiswa melalui tuturan menegur kesalahan yang merepresentasikan sikap peduli dikategorikan menjadi tiga pola. Interaksi dosen-mahasiswa menunjukkan pola: (a) informasi-konfirmasi, (b) sapaan-sapaan, (c)  informasi-informasi, (d) sindiran-penerimaan, (e) mengingatkan-menerima, dan (e) perintah-kesanggupan. Interaksi laboran-mahasiswa menunjukkan pola: (a) memarahi-mengakui, (b) mengingatkan-menyetujui, (c) menegur-menolak, dan (d) memberi tahu-menerima.  Interaksi mahasiswa-mahasiswa menunjukkan pola: (a) mengingatkan-menerima,  (b) menegur-menolak, (c) menegur-menyetujui, (d) memberi tahu-terima kasih, dan (e) memberi tahu-nonverbal. Pola-pola interaksi yang terbentuk tersebut merupakan pola resiprokal sebagai respons atas tindakan nonverbal sebelumnya, yaitu kesalahan yang dilakukan ketika melakukan kuliah praktik dengan melanggar SOP yang berlaku. (2) Tuturan respons atas kesalahan dalam pelanggaran SOP mata kuliah praktik memiliki fungsi utama untuk menegur. Tuturan menegur ini dilakukan dengan modus deklaratif (kalimat pernyataan), interogatif (kalimat pertanyaan), dan imperatif (kalimat seruan/perintah). (3) Strategi kesantunan bertutur dalam merespons kesalahan yang dilakukan dalam ruang praktik ditemukan berbagai strategi kesantunan sebagaimana teori kesantunan Brown-Levinson.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dalam memberikan teguran atas kesalahan atau pelanggaran SOP yang dilakukan mahasiswa, dosen menggunakan strategi kesantunan positif, yaitu memberi pujian kepada mahasiswa  dan strategi tidak langsung dengan basa-basi. Laboran menggunakan strategi kesantunan negatif dengan mengancam muka mitra tutur (mahasiswa) yang melakukan kesalahan. Mahasiswa dalam merespons kesalahan teman sesama mahasiswa justru menggunakan beragam strategi, yaitu tanpa strategi, strategi kesantunan positif, kesantunan negatif, dan basa-basi. Tema budaya yang dihasilkan dari penelitian ini adalah representasi sikap peduli sebagai bentuk penumbuhan karakter bagi mahasiswa dalam interaksi akademik.

Kata kunci: tindak tutur, sikap peduli, kesantunan, politeknik, dosen, mahasiswa