Cokro Group merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages yang menghasilkan berbagai produk makanan, yang salah satunya adalah Bluder Cokro, sebagai makanan oleh-oleh khas Madiun. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran dari Cokro Group di masa pandemi dalam mempertahankan omzet penjualan yang mereka miliki. Sebagai salah satu perusahaan yang terkena dampak dari adanya pandemi, Cokro Group tetap mampu mempertahankan eksistensinya di mata masyarakat, khususnya masyarakat Madiun.

Penelitian ini menggunakan teori pendekatan SOSTAC sebagai alat bantu dalam menggali informasi tentang bagaimana Cokro Group melakukan strategi komunikasi pemasaran selama pandemi. SOSTAC sendiri terdiri dari lima unsur, yakni situation, objective, strategy, tactics, action dan control. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif, dengan pengumpulan data dan informasi melalui kegiatan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil yang penulis dapatkan pada penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran dari Cokro Group mampu menarik minat pembeli, sekalipun yang berasal dari luar kota. Lebih dari pada hal tersebut, untuk mengembangkan usahanya, Cokro Group juga menjalin dengan banyak mitra kerja, salah satunya adalah dengan para reseller. Meskipun penuh dengan banyak tantangan, perubahan metode penjualan dari offline ke online karena dampak dari pandemi tidak mengurangi kegigihan untuk tetap melakukan perdagangan sehingga tetap memperhatankan omzet penjualan khususnya di masa pandemi Covid-19.