×
Sektor pertanian di Kecamatan Nawangan mengalami masalah yang diakibatkan kegagalan produksi perkebunan cengkih sebagai komoditas utama. Maka dari itu kopi arabika dipilih menjadi alternatif tanaman pengganti sebagai komoditas utama. Evaluasi kesesuaian lahan menjadi langkah awal dalam upaya pengembangan tanaman kopi arabika dengan memperhatikan kesesuaian antara karakteristik lahan dengan syarat tumbuh kopi arabika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan, faktor pembatas serta upaya perbaikan untuk pengembangan tanaman kopi arabika. Penelitian dilakukan secara deskriptif eksploratif melalui pendekatan survei. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive random sampling yang berpedoman pada peta satuan lahan. Terdapat 15 satuan lahan yang terbagi berdasarkan bahan induk, jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Parameter pengamatan yang diamati yaitu temperature rerata, ketinggian tempat, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, KTK, kejenuhan basa, pH, c-organik, N total, K tersedia, P tersedia, lereng, bahaya erosi, tinggi genangan, lama banjir/genangan, batuan permukaan dan singkapan batuan. Penelitian ini menggunakan metode matching dengan hukum minimum pada setiap satuan lahan, antara karakteristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman kopi arabika. Berdasarkan data yang diperoleh dari survei lapangan dan analisis laboratorium menunjukkan bahwa kesesuaian lahan aktual di kecamatan Nawangan adalah S3 (sesuai marginal) dengan faktor pembatas temperature, ketersediaan air, ketersediaan oksigen, media perakaran, retensi hara dan ketersediaan hara. Setelah dilakukan berbagai upaya perbaikan, diasumsikan memiliki kelas kesesuaian potensian S3 (sesuai marginal) dengan faktor pembatas temperature, ketersediaan air, dan media perakaran.