Miftah Nurkhasanah. KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) MATERI GEOMETRI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR MENURUT FELDER-SILVERMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri (kategori soal menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) ditinjau dari gaya belajar menurut Felder-Silverman. Gaya belajar Felder-Silverman yang dimaksud yaitu pada dimensi persepsi (sensing-intuitive) dan dimensi pemahaman (sequential-global). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Subjek penelitian sejumlah 50 siswa kelas VIII. Pengumpulan data menggunakan angket gaya belajar Felder-Silverman dan tes kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri. Validitas data dilakukan dengan validitas isi melalui expert judgement, uji konsistensi internal dan uji reliabailitas. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode rata-rata dalam bentuk persentasesebagai penjelasan kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri ditinjau dari gaya belajar siswa. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa pada gaya belajar dimensi persepsi, siswa memiliki kecenderungan gaya belajar sensing sebanyak 34 siswa (68%), sedangkan kecenderungan gaya belajar intuitive sebanyak 16 siswa (32%). Pada dimensi pemahaman siswa dengan kecenderungan gaya belajar sequential sebanyak 27 siswa (54%), sedangkan kecenderungan gaya belajar global sebanyak 23 siswa (46%). Rata-rata persentase kemampuan menyelesaikan soal HOTS siswa pada kategori soal menganalisis berada pada kriteria cukup (52%), kemampuan menyelesaikan soal HOTS ketegori mengevaluasi berada pada kriteria rendah (27%), dan pada kriteria rendah pula (33%) untuk kemampuan menyelesaikan soal HOTS kategori mencipta. Rata-rata persentase kemampuan menyelesaikan soal HOTS materigeometri pada gaya belajar sensing sebesar 52% untuk kategori soal menganalisis, 25% soal mengevaluasi dan 27% soal mencipta, sedangkan rata-rata persentase kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri pada gaya belajar intuitivesebesar 55% untuk kategori soal menganalisis, 32% soal mengevaluasi dan 46% soal mencipta. Disamping itu, persentase kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri pada gaya belajar sequential sebesar 53% untuk kategori soal menganalisis, 28% soal mengevaluasi dan 35% soal mencipta, sedangkan rata-rata persentase kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri pada gaya belajar global sebesar 52% untuk kategori soal menganalisis, 26% soal mengevaluasi dan 32% soal mencipta. Secara umum, masing-masing gaya belajar dari tiap dimensi belum mampu memenuhi indikator kemampuan menyelesaikan soal HOTS materi geometri. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menyelesaikan soal HOTS mereka yang berada pada kriteria cukup dan rendah.