×
Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan produk pangan dinilai tidak ramah lingkungan karena sulit terdegradasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kemasan yang lebih ramah lingkungan dan aktif dalam memberikan perlindungan produk seperti kemasan aktif edible film. Limbah tulang ikan nila yang kaya akan kandungan kolagen dapat dijadikan sebagai gelatin untuk bahan dasar pembuatan edible film berbasis protein. Penambahan ekstrak daun kemangi dalam edible film mampu memperpanjang umur simpan produk karena memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemasan aktif terbaik berbahan dasar gelatin tulang ikan nila dan ekstrak daun kemangi ditinjau dari karakteristik fisik, mekanik, kimia, aktivitas antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini menggunakan RAL satu faktor dengan faktor berupa variasi konsentrasi gelatin tulang ikan nila (15%; 17,5%; 20%; 22,5%; dan 25%) untuk edible film terbaik dan variasi konsentrasi ekstrak daun kemangi (0%; 0,2%; 0,4%; 0,6%; dan 0,8%) untuk kemasan aktif. Analisis data penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS dengan One Way ANOVA dan dilanjutkan uji DMRT. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh perbedaan nyata pada semua parameter kecuali nilai ketebalan kemasan aktif. Edible film terbaik dengan konsentrasi gelatin tulang ikan nila 15% menghasilkan nilai ketebalan 0,24 mm; kelarutan 50,456%; kuat tarik 5,59 MPa; elongasi 150%; kadar air 18,641%; dan WVP 7,311.10-6 g./m.hari.Pa. Kemasan aktif terbaik dengan konsentrasi ekstrak daun kemangi 0,8% menghasilkan nilai parameter ketebalan 0,222 mm; kelarutan 14,964%; kuat tarik 6,70 MPa; elongasi 27,90%; kadar air 12,612%; WVP 5,003.10-6 g/m.hari.Pa; aktivitas antibakteri S.aureus 9,525 mm; aktivitas antibakteri E.coli 7,725 mm; dan aktivitas antioksidan diperoleh dengan nilai IC50 20,785 µg/mL.