Paparan formalin dapat menimbulkan kerusakan histologis hepar, yang diinisiasi terjadinya stress oksidatif. Kerusakan jaringan hepar dapat menimbulkan gangguan fungsi yang dimanifestasikan dengan gangguan aktivitas yang disebabkan adanya perubahan kadar enzim SGPT. Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun ketul (Bidens pilosa L.) dalam pengurangan dampak paparan formalin pada histologis hepar dan kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) tikus putih (Rattus norvegicus).
Tikus uji dikelompokkan sesuai dengan 5 jenis perlakuan yaitu: kontrol normal;  kontrol negatif dengan induksi formalin 0,2mL/kg BB; pemberian ekstrak daun ketul dengan tiga variasi dosis 25mg/kg BB, 50mg/kg BB dan 100mg/kg BB, dan masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 5 tikus sebagai ulangan. Pemberian formalin dilakukan selama 7 hari lalu dilanjutkan dengan pemberian ekstrak daun ketul selama 7 hari. Pengamatan histologis hepar dilihat dari patohistologis irisan hepar dengan metode parafin. Pengukuran kadar SGPT  menggunakan metode fotometri. Teknik analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) Statistical Package for the Sosial Sciences (SPSS) 16.0, jika hasilnya signifikan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD) pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ketul dapat memperbaiki kerusakan hepatosit dan menurunkan kadar SGPT akibat paparan formalin dengan signifikan. Pemberian ekstrak daun ketul dosis 100mg/kg BB belum mampu memperbaiki kerusakan hepatosit pada tikus akibat paparan formalin, tetapi mampu menurunkan kadar SGPT tikus akibat paparan formalin mendekati kadar SGPT normal tikus.

Kata Kunci: Bidens pilosa L., Formalin, Histologis Hepar, SGPT