Pemahaman mengenai seks pada anak usia dini sangatlah penting untuk dapat membantu anak mempersiapkan diri menuju individu dewasa yang mandiri dan terhindar dari kekerasan seksual. Pendidikan seks pada program pendidikan prasekolah seperti TK dan RA merupakan suatu upaya memfasilitasi perkembangan anak termasuk pemahaman seks yang sifatnya komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemahaman seks ditinjau dari penerapan pendidikan seks di TK dan RA. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian komparasi. Sampel penelitian sejumlah 30 anak usia 4-5 tahun di TK Negeri Garuda dan RA Al-Kautsar, Surakarta. Validitas instrumen menggunakan validitas isi. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner untuk mengetahui tingkat pemahaman seks anak. Uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan kolmogrov smirnov dan lavene test of equality of variance. Analisis data penelitian menggunakan statistik parametrik setelah data dinyatakan normal dan homogen dengan taraf signifikansi >0,05. Uji hipotesis menggunakan independent sample t-test dengan bantuan SPSS 22 for windows.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertama hasil rekapitulasi kuesioner dari kedua kelompok yaitu kelompok TK dan RA menunjukkan adanya perbedaan nilai yang signifikan. Kelompok RA memiliki nilai rata-rata sebesar 16,33>15 yang artinya nilai pemahaman seks di kelompok RA tuntas. Sedangkan kelompok TK memiliki nilai rata-rata sebesar 13,60>15 yang artinya tidak tuntas. Kedua, hasil uji independent sample t-test menunjukkan bahwa nilai pemahaman seks yang diperoleh kelompok RA dan TK memiliki nilai signifikansi angka lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,001 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok RA dan TK. Hal ini berarti hipotesis mengenai terdapat perbedaann pemahaman seks anak usia 4-5 tahun ditinjau dari penerapan pendidikan seks di TK dan RA diterima. Pemahaman seks di RA lebih unggul karena penerapan pendidikan seks dikemas secara Islami. Anak-anak tidak hanya mengerti secara kognitifnya saja seperti dari mana bayi lahir, perbedaan laki-laki dan perempuan, maupun nama anggota tubuh dan fungsinya, tetapi dapat menghormati dirinya sendiri dengan diajari bagaiman melindungi diri dengan menutup aurat, merawat diri, dengan tetap mengetahui bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Kata Kunci:  Pemahaman seks, penerapan pendidikan seks, lembaga TK dan RA, anak usia dini.