Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk menganalisis bagaimana identifikasi nilai-nilai toleransi dan patriotisme tokoh sejarah pergerakan nasional di SMA Negeri 11 Yogyakarta 2) Untuk menganalisis bagaimana pemahaman guru sejarah dan siswa tentang tokoh sejarah pergerakan nasional di SMA Negeri 11 Yogyakarta, 3) Untuk menganalisis bagaimana implementasi pembelajaran tokoh sejarah pergerakan nasional di SMA Negeri 11 Yogyakarta. 3) Untuk menganalisis hambatan apa saja yang dihadapi dalam pembelajaran tokoh sejarah pergerakan nasional di SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan strategi studi kasus tunggal terpancang, karena terikat pada unit analisisnya yang telah ditentukan. Unit analisis itu sendiri dibutuhkan untuk lebih memfokuskan penelitian pada maksud dan tujuan. Penentuan unit analisis ditentukan melalui kajian teori.. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi. Trianggulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber (data) dan trianggulasi metode. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Yogyakarta, Data dikumpulkan melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi. Teknik analisis data mengunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Identifikasi pembelajaran, nilai yang terkandung dalam pembelajaran tokoh pergerakan nasional yakni: toleransi, patriotisme, empati, tangungg jawab, saling menghargai satu sama lainnya, moralitas, semangat, responsif dan visioner. 2) Pemahaman guru sejarah dan siswa, guru sejarah memahami bahwa pembelajaran tokoh pergerakan nasional penting untuk dipahami oleh semua siswa, dimana pembelajaran tokoh sejarah pergerakan nasional ini dapat menyadarkan setiap siswa mengenai pentingnya nilai-nilai toleransi, patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. 3) Implementasi pembelajaran, guru sejarah telah menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran tokoh pergerakan nasional yang mengunakan taktik kooperatif, berupa nilai toleransi dan patriotisme yakni suatu sikap dan tindakan untuk menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya, serta sikap cinta tanah air untuk mempertahankan negaranya dengan sikap rela berkorban, pantang menyerah, dan kesetiaan terhadap sesuatu. 4) Hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran sosialisasi guru dan siswa secara langsung terganggu karena guru tidak dapat melihat dan memantau apa saja kegiatan-kegiatan yang dikerjakan oleh siswa selama dirumah, karena saat ini pandemi covid-19, sehingga pembelajaran daring (online).  

Kata Kunci: Pembelajaran tokoh pergerakan nasional, nilai toleransi, nilai patriotisme, SMA Negeri 11 Yogyakarta