ABSTRAK

Sumarno. NIM. S231808025. “PRODUKSI DAN PENERIMAAN PESAN HOAX  DALAM  PERCAKAPAN POLITIK DI  MEDIA SOSIAL  (Studi Kasus  Pesan Hoax Dalam Percakapan Politik Pemilihan Presiden 2019 di Grup Facebook SUKOHARJO MAKMUR). Pembimbing I Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D. Pembimbing II Dr. Andre N Rahmanto, S.Sos., M.Si. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2021.

Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung dalam pusaran penyebaran hoax. Selama penyelenggaraan Pilpres 2019 tersebut, konten-konten hoax membanjiri linimasa media sosial khususnya Facebook yang sengaja disebarkan demi kepentingan politik dalam Pilpres. Facebook menjadi salah satu media paling efektif yang digunakan untuk penyebaran pesan hoax. Hal itu karena media Facebook tidak ada filter yang menyaring setiap setiap unggahan. Kondisi tersebut membuat setiap orang bisa mengunggah berbagai konten termasuk pesan  hoax.

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan dengan menggunakan metode analisis isi dimana data dikumpulkan dengan melakukan analisis konten atau pesan hoax dalam percakapan politik Pilpres 2019 dan juga melalui wawancara. Penelitian menggunakan Teori Logika Desain Pesan, Teori Penerimaan, dan Teori Negosiasi. Analisis dilakukan pada setiap unggahan anggota terkait Pilpres 2019 khususnya unggahan pesan hoax serta percakapan yang muncul dalam unggahan hoax tersebut. Penelitian sendiri dilakukan di Grup Facebook SUKOHARJO MAKKUR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganisis bentuk, desain pesan hoax yang muncul dalam percakapan politik terkait Pilpres 2019. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui tanggapan atau penerimaan anggota grup serta proses negosiasi yang terjadi terkait pesan hoax Pilpres 2019 yang beredar di Grup Facebook SUKOHAJO MAKMUR. 

Penelitian ini menghasilkan, pesan hoax yang diunggah di Grup Facebook SUKOHARJO MAKMUR menggunakan berbagai bentuk seperti narasi, foto, video, meme, gabungan narasi dan foto, dan juga gabungan narasi dan video. Selain itu, pesan hoax Pilpres 2019 juga didesain sedemikian rupa agar seolah-oleh bukan hoax. Baik itu didesain normatif konvensional, ekspresif maupun yang berbau retorika. Sedangkan tanggapan atau penerimaan anggota terkait pesan hoax Pilpres 2019 bervariasi. Ada yang bersifat mendukung, melakukan negosiasi atau kontra dengan dengan pesan hoax yang diunggah. Desain pesan hoax yang bersifat ekspresif menunjukkan dominasi penerimaan anggota yang bersifat mendukung.