×
Bencana nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi pada tahun 2011 telah mengganggu banyak sektor industri di Jepang, salah satunya adalah industri produk makanan dan perikanan. Pasca bencana nuklir Fukushima Daiichi terjadi, beberapa masyarakat Korea Selatan telah menunjukan kekhawatirannya terkait produk makanan yang masih bebas terjual di pasar Korea Selatan. Kekhawatiran yang dimiliki oleh masyarakat Korea Selatan ini bahkan tidak mereda meskipun telah 11 tahun berlalu sejak bencana nuklir Fukushima Daiichi terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembentukan opini di masyarakat Korea Selatan serta bagaimana opini publik tersebut mampu mempengaruhi kebijakan di Korea Selatan. Penelitian menggunakan metode penulisan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari jurnal, buku, website resmi Pemerintah Jepang dan Pemerintah Korea Selatan, serta dari media massa. Sebagai alat analisis, penelitian ini akan menggunakan pendekatan konstruktivisme serta teori proses opini publik yang dituliskan oleh Davison. Setelah melalui proses analisis data, dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan respon mengenai konstruksi masyarakat terhadap keamanan produk makanan asal Jepang di Korea Selatan tidak lepas dari peran knowledge, media dan juga pernyataan pemerintah yang membentuk pikiran masyarakat Korea Selatan terkait keamanan produk makanan asal Jepang. Hasil dari respon masyarakat ini kemudian digunakan oleh Pemerintah Korea Selatan tidak hanya pada proses perumusan kebijakan perluasan import ban pada tahun 2013, namun juga keputusan untuk terus mempertahankan kebijakan bahkan setelah mendapatkan tekanan dari Pemerintah Jepang.
Kata kunci : Bencana, Fukushima, Makanan, Publik.