Penulis Utama : Dinar Putri Rahmawati
NIM / NIP : S531808011
×

Latar Belakang: Gizi lebih dan anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di dunia. Remaja putri merupakan salah satu kelompok usia yang rentan gangguan gizi tersebut. Kebiasan makan yang salah,  makanan cepat saji dan jajanan yang memiliki sedikit kandungan mikronutrien serta  tinggi zat aditif seperti monosodium glutamat (MSG) dapat meningkatkan kalori dan menyebabkan inflamasi ringan sehingga menyebakan gizi lebih dan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui hubungan frekuensi konsumsi makanan cepat saji, makanan ringan dan kadar monosodium glutamat dengan status gizi dan kadar hemoglobin (Hb) pada remaja putri.
Metode Penelitian: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di 2 Sekolah Menengah Atas dan 4 Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Seratus dua puluh  remaja putri usia 15-18 tahun kelas X dan XI berpastisipasi dalam penelitian ini. Data frekuensi konsumsi makanan cepat saji dan makanan ringan dikumpulkan melalui wawancara dengan FFQ (Food Frequency Questionnaire) sedangkan kadar MSG ditentukan dengan HPLC (High Perfomance Liquid Chromatography). Status gizi ditentukan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan (IMT/U) dan kadar Hb ditentukan dengan Hematology Analyzer. Hubungan antara dua variabel menggunakan uji chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda dengan nilai p<0>Hasil: Sebanyak 25,8% remaja putri memiliki status gizi lebih dan 16,7% anemia. Lebih dari 50% remaja sering mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan ringan. Rerata kadar MSG plasma berhubungan dengan status gizi (OR=0,33, p=0,347) dan kadar Hb (OR=6,00; p=0,170) tetapi tidak signifikan. Sering konsumsi makanan cepat saji (OR=3,23; p=0,018) dan makanan ringan (OR=2,64; p=0,051) meningkatkan secara signifikan status gizi. Frekuensi makanan cepat saji yang sering meningkatkan 0,21 kali risiko penurunan kadar hemglobin (p=0,011) sedangkan makanan ringan yang sering meningkatkan 2,06 kali risiko penurunan kadar Hb (p=0,18).
Kesimpulan: Konsumsi makanan cepat saji dan makanan ringan yang sering meningkatkan risiko status gizi lebih dan penurunan kadar Hb sedangkan kadar MSG berhubungan dengan status gizi dan kadar Hb pada remaja putri tetapi tidak signifikan.

Kata kunci: Makanan cepat saji, makanan ringan, kadar MSG, status gizi, hemoglobin.

 

×
Penulis Utama : Dinar Putri Rahmawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S531808011
Tahun : 2021
Judul : Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji, Makanan Ringan dan Kadar Monosodium Glutamat Dengan Status Gizi dan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-2 Ilmu Gizi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-S531808011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dono Indarto, dr., M.Biotech.St., Ph.D, AIFM
2. Dr. Muthmainah, dr., M.Kes
Penguji : 1. Dr. Ida Nurwati, dr., M.Kes
2. Dr. Suminah, M.Si
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.