Penulis Utama : Eva Agustinawati
NIM / NIP : T631308003
×

Permasalahan anak di Indonesia mengalami peningkatan baik jumlah maupun jenisnya. Anak merupakan investasi di masa mendatang dimana pemenuhan hak anak menjadi tanggung jawab berbagai pihak. Masyarakat, pemerintah, perusahaan maupun pihak lain yang konsen terhadap anak diharapkan mempunyai tanggung jawab secara sosial dalam menyelesaikan persoalan anak. Masalah yang dihadapai sekarang adalah bagaimana “Model Kemitraan Social Responsibility Pemerintah, Masyarakat Dan Perusahaan” dalam mewujudkan suatu kampung yang ramah anak. Pemerintah sendiri tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahan anak karena keterbatasan dana dan sumber daya yang dimiliki. Pemberdayaan masyarakat dan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu alternative untuk pemecahan masalah sosial anak-anak.
Penelitian ini dilakukan di Kampung Badran Kota Yogyakarta yang tahun 1970an terkenal sebagai kampung preman dan sekarang sudah mengalami perubahan menjadi kampung ramah anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded teory karena tujuannya adalah untuk menemukan definisi tentang kemitraan social responsibility. Pengumpulan data di dalam penelitian ini menggunakan dengan teknik wawancara, focus group discussion (FGD), observasi dan studi dokumen. Teknik analisa data menggunakan alat bantu coding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dahulunya berada pada ranah keluarga yang masuk sektor domestik sekarang posisi anak berada pada ranah publik dan Permasalahan sosial (social problem) dari kelompok masyarakat terutama anak-anak memerlukan penanganan yang serius karena anak merupakan kelompok yang rentan dan termarginalkan terhadap masalah sosial. Kampung Badran mempunyai image sebagai kampung preman yang membuat warganya menjadi resah terutama jika berpengaruh terhadap psikologi anak. Munculnya budaya malu juga berpengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk berubah menjadi kampung dengan stigma positif.  Keadaan ini mendorong warga Kampung Badran untuk keluar dari image negatif tersebut dan mulai merintis menjadi kampung ramah terhadap anak dengan modal kesadaran dari masyarakat sendiri yang didukung oleh pemerintah daerah. Proses perubahan ini menempatkan masyarakat bukan lagi sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan. Proses menggerakkan masyarakat untuk menyelesaikan masalah dan melakukan perubahan disebut dengan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan yang berpusat pada masyarakat atau yang sering disebut people centered development. Pemerintah daerah membuat kebijakan yang bersifat affirmative sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah anak dan menerapkan pendekatan yang bersifat top down. Ada titik temu antara kebijakan pemerintah daerah yang bersifat top down dan pergerakan masyarakat yang bersifat bottom up. Pelaksanaa kampung ramah anak dilakukan PT. Sarihusada dengan mendirikan Rumah Srikandi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hak anak. CSR yang dilakukan oleh perusahaan harus memegang 3 prinsip yaitu: profit, people dan planet. Pelaksanaan CSR dari PT. Sarihusada bukan hanya memperhatikan 3P tetapi juga memerlukan satu hal yang penting yaitu partnership (kemitraan). Community Empowerment yang dibangun oleh PT. Sarihusada di Kampung Badran menghasilkan kesadaran kolektif dan solidaritas masyarakat setempat. CSR bukan hanya sekedar bagi-bagi “hadiah” atau bersifat charity tetapi lebih pada bagaimana dapat lebih memberdayakan serta mengembangkan kapasitas masyarakat. Pengelolaan Rumah Srikandi pihak PT. Sarihusada mendapat pendampingan dari PKPU sebagai lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah, masyarakat dan perusahaan dalam program kampung ramah anak mulai terlibat dalam proses perencanaan, sosialisasi, implementasi serta monitoring evaluasi. Ada dua pihak lain yang diharapkan masuk dalam model kemitraan kampung ramah anak yaitu perguruan tinggi, LSM yang dapat bergerak secara mandiri masuk dalam kemitraan. Kelima elemen yang ikut dalam program kampung ramah anak yaitu perguruan tinggi, pemerintah, perusahaan, masyarakat dan LSM bermitra untuk menyelesaikan suatu program dan saling berkolaborasi yang kemudian disebut dengan penta helix. Kemitraan social responsibility adalah kemitraan yang dilakukan oleh beberapa pihak untuk melaksanakan program yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama pihak yang rentan dan termarginalkan. Kemitraan ini didukung beberapa pihak yang diharapkan mampu menjawab kebutuhan sosial bagi mereka yang membutuhkan. Proses perubahan dari kampung preman menjadi kampung ramah anak memenuhi teori struktural fungsional Talcott Parsons memiliki skema yang biasa disingkat dengan AGIL yaitu Adaptation (Adaptasi), Goal attainment (pencapaian tujuan), Integration (integrasi) dan Latent pattern maintenance (latensi atau pemeliharaan pola) ditambah fungsi cultural (budaya) dan responsibility (tanggungjawab). Teori struktural fungsional berlaku di Kampung Badran dalam mewujudkan kampung ramah anak namun setelah tujuan tercapai muncul konflik meskipun masif bersifat laten (belum muncul di permukaan).


Kata kunci : anak, kemitraan, masyarakat, pemerintah, perusahaan

 

×
Penulis Utama : Eva Agustinawati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T631308003
Tahun : 2021
Judul : Model Kemitraan Social Responsibility Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan Untuk Mewujudkan Kampung Ramah Anak di Badran Yogyakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Pemberdayaan Masyarakat)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-T631308003
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS
2. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si
Penguji : 1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.