Aplikasi kencan daring menjadi pilihan generasi muda terutama mahasiswa dalam berkenalan dengan orang baru dan mencari pasangan. Penggunanya diberikan kebebasan untuk berkenalan dengan orang banyak sekaligus. Tetapi perempuan terutama perempuan muda rentan menghadapi pengalaman-pengalaman buruk seperti pelecehan seksual, ancaman kekerasan, dan perkataan kasar.
Bumble merupakan aplikasi kencan daring yang diciptakan agar para perempuan merasa aman saat menggunakan aplikasi kencan daring.  Fitur Bumble di mana pengguna perempuan diwajbikan untuk memulai pembicaraan terlebih diharapkan dapat memberikan kendali lebih dan rasa aman kepada pengguna perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan, proses dan penetrasi pengungkapan diri, serta hambatan pengungkapan diri yang dilakukan oleh mahasiswa pengguna Bumble di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif Sampel diambil dngan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Penelitian ini didasari oleh teori Johari Window dan teori penetrasi sosial. Penelitian ini menemukan bahwa pengungkapan diri mahasiswa pengguna Bumble bersifat semu saat dikaji melalui Johari Window. Informan cenderung membatasi informasi-informasi yang mereka sajikan pada profil Bumble mereka dan mencoba menunjukkan sisi asli namun ideal dari diri mereka. Tingkat penetrasi dan intensitas pengungkapan diri mahasiswa pengguna Bumble juga ditemukan berbeda saat dikaji melalui teori penetrasi sosial. Semua informan membuka irisan kepirbadian model bawang secara acak dan tidak berurutan.

Kata Kunci: Pengungkapan Diri, Mahasiswa, Bumble, Johari Window, Penetrasi Sosial, Aplikasi Kencan Daring