Fenol (C6H5OH) disebut juga hidroksibenzen merupakan bahan intermediate yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan desinfektan, bisphenol-A, dan fenolik resin. Pendirian pabrik fenol bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta sebagian diekspor ke Malaysia. Pembuatan 1,0 kg fenol, membutuhkan bahan baku berupa 1,29 kg asam benzoat dan 3,01 kg udara serta menghasilkan limbah gas sebanyak 3,3 kg. Pabrik fenol dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari dalam setahun. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2024 di kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Fenol dihasilkan dari reaksi oksidasi asam benzoat dengan bantuan katalis padat CuKAl2O3. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksotermis, dengan panas reaksi yang dihasilkan sebesar 199,8 kJ/mol. Reaksi berlangsung pada fase gas-gas di dalam reaktor fixed bed multitube pada suhu 285-286oC dan tekanan 1,2 bar dengan konversi 96%. Kondisi reaktor adalah non-isotermal dan non-adiabatis serta menggunakan pendingin air sebagai pengendali temperatur Tahap pemurnian produk dilakukan untuk meningkatkan kemurnian fenol menjadi 99% melalui kondensor parsial, separator, dan menara distilasi.
Utilitas pabrik fenol terdiri dari unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, bahan bakar, dan pengolahan limbah. Pabrik ini menggunakan air yang diperoleh dari air laut sebesar 0,07 m3/kg produk, kebutuhan steam dengan tekanan 2,5 bar dan suhu 350oC sebesar 8,90 kg/kg produk, kebutuhan udara tekan dengan tekanan 4 bar dan suhu 28oC sebesar 0,015 m3/kg produk, kebutuhan listrik sebesar 0,056 kWh/kg produk dan bahan bakar Industrial Diesel Oil (IDO) sebanyak 0,886 L/kg produk dan bahan bakar High Speed Diesel (HSD) sebanyak 0,0065 L/kg produk. Pabrik ini didukung oleh laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, serta pengujian kualitas air sesuai spesifikasi yang diinginkan. Limbah dari pabrik yang berupa gas campuran (N2, O2, dan CO2) dialirkan menuju PT Industri Gas yang merupakan anak perusahaan, untuk diproses lebih lanjut menjadi produk N2 cair, O2 cair, dan dry ice (CO2 padat).
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah karyawan keseluruhan sebanyak 165 orang, dengan karyawan shift berjumlah 93 orang dan karyawan non shift 72 orang.
Bahan baku yang diperlukan yaitu asam benzoat dengan harga US$1.552,58/ton. Produk fenol akan dijual dengan harga US$3.859,51/ton. Analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai Payback Period (PBP) selama 1,58 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 3,282, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 44,78%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp3.905.603.293.587,99. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 1,83 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 1,98, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 22,143%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp1.470.199.675.114,76. Nilai Break Event Point (BEP) sebesar 45,10?ri kapasitas dan Shut Down Point (SDP) sebesar 27,48?ri kapasitas. Hasil analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak didirikan.