×
Kohesivitas sebagai bentuk dari ketertarikan dan kelekatan hubungan antar anggota menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh kelompok tani. Kohesivitas kelompok tani bawang merah di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu daya tarik interpersonal, stabilitas keanggotaan, bentuk struktur, dan ukuran kelompok. Kelompok yang kohesif dapat mempengaruhi produktivitas kelompok. Kelompok tani cenderung kurang produktif, dilihat dari kurang optimalnya peran kelompok tani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat kohesivitas dan tingkat produktivitas kelompok tani, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok secara parsial dan simultan, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kelompok secara parsial dan simultan, serta pengaruh faktor-faktor tersebut secara tidak langsung terhadap produktivitas kelompok. Metode penelitian yang digunakan berupa survei dan dilakukan secara acak dengan berpacu pada teori Roscoe yang menyatakan bahwa sampel pada analisis multivariate minimal berjumlah 10 kali dari jumlah variabel. Metode analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif dan analisis jalur (path analysis). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kohesivitas kelompok tani bawang merah di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak tergolong sangat tinggi. Faktor daya tarik interpersonal dan bentuk struktur berpengaruh signifikan terhadap kohesivitas kelompok sebesar 29,9% dan 54,5%, sedangkan faktor stabilitas keanggotaan dan ukuran kelompok tidak berpengaruh signifikan, serta secara simultan memiliki pengaruh sebesar 56,4%. Faktor stabilitas keanggotaan dan kohesivitas kelompok berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kelompok sebesar 37,5% dan 60,3%, sedangkan faktor daya tarik interpersonal, bentuk struktur, dan ukuran kelompok tidak berpengaruh signifikan, serta secara simultan memiliki pengaruh sebesar 52,7%. Pengaruh tidak langsung (indirect effect) faktor daya tarik interpersonal, stabilitas keanggotaan, bentuk struktur, dan ukuran kelompok berturut-turut sebesar 18%, 16%, 32,9%, dan -15,4% terhadap produktivitas kelompok.