Liliana Triatmajaning Wibowo, Marttina Rahman, 2021, Prarancangan Pabrik Metil laktat dari Asam Laktat dan Metanol, Kapasitas 20.000 ton/tahun. Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.  

Prarancangan pabrik metil laktat dari asam laktat dan metanol kapasitas 20.000 ton/tahun didirikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan selebihnya diekspor. Pabrik metil laktat dengan kapasitas 20.000 ton/tahun membutuhkan bahan baku asam laktat sebanyak 0,9698 kg/kg produk yang diimpor dari Shanghai Yancui Import And Export Co. (China) dan metanol sebanyak 0,321 kg/kg produk yang didapat dari PT. Kaltim Methanol Industri (Indonesia). Limbah yang dihasilkan berupa air, sedikit metanol, dan sedikit metil laktat sebanyak 0,291 kg/kg produk. Pabrik ini direncanakan didirikan di Bontang, Kalimantan Timur pada tahun 2023 dan mulai beroperasi pada tahun 2025. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari, dan 330 hari per tahun dengan waktu shut down satu bulan.  Tahapan proses produksi metil laktat meliputi persiapan bahan baku, pembentukan metil laktat di reaktor, dan pemurnian produk di menara distilasi. Bahan baku yang digunakan yaitu asam laktat dan metanol. Reaksi pembentukan metil laktat merupakan reaksi esterifikasi asam laktat dan metanol dengan rasio 1:4. Reaksi berjalan dengan bantuan katalis asam sulfat. Reaksi tersebut dilakukan dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) dengan konversi sebesar 82% selama 16,8 menit. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermis sehingga reaktor dilengkapi jaket pendingin dengan air sebagai media pendingin. Kondisi operasi reaktor pada temperatur 100C dan tekanan 3 atm. Produk metil laktat yang
dihasilkan mempunyai kemurnian 99,02%. Pemurnian produk yang dihasilkan menggunakan 3 menara distilasi. Menara distilasi 1 digunakan untuk memurnikan produk dari metanol yang belum bereaksi. Menara distilasi 2 digunakan untuk memurnikan produk dari air sebagai hasil reaksi. Sedangkan menara distilasi 3 digunakan untuk memurnikan produk dari asam laktat yang belum bereaksi dan
katalis asam sulfat.

Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air pendingin sebanyak 0,0936 m3/kg produk yang diperoleh dari air laut selat makassar, unit pengadaan steam  sebanyak 2,248 kg/kg produk, untuk pengadaan listrik  sebesar 0,022 kWh/kg produk, unit pengadaan udara tekan dengan tekanan 4 atm dan suhu 35C sebanyak 0,0396 m3/kg produk, dan unit pengadaan bahan  bakar  berupa Industrial
Diesel Oil (IDO) sebanyak 0,152 L/kg produk utama dan High Speed Diesel (HSD) sebesar 0,0083 L/kg produk utama. Pabrik juga  dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas bahan baku dan produk sesuai dengan spesifikasi  yang diharapkan. Selain itu juga terdapat unit K3 yang bertugas menciptakan tempat kerja yang aman sehingga dapat melindungi dan menghindarkan pekerja dari kecelakaan kerja. Pabrik metil laktat direncanakan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan
jumlah karyawan sejumlah 179 pekerja yang terdiri dari 92 karyawan shift dan 87 karyawan non shift. Karyawan non shift bekerja tanpa ada waktu lembur selama 8 jam per hari dan 5 hari kerja dalam satu minggu. Karyawan shift terbagi menjadi 4 kelompok dengan 3 macam shift. 

Berdasarkan hasil analisa ekonomi diperoleh, Rate Of Return on Invesment (ROROI) sesudah pajak sebesar 39,84%, Discounted Payback Period (DPBP) sesudah pajak selama 1,96 tahun, Break Even Point (BEP) 40,15%, dan Shut Down Point (SDP) 19,95%. Sedangkan Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFROR) sebesar 29,83%. Jadi, dari segi ekonomi Pabrik  metil laktat dengan proses esterifikasi asam laktat dan metanol kapasitas 20.000 Ton/Tahun layak untuk didirikan.