Kesepakatan antara pemeriksaan spirometri dan foto thorax posteroanterior pada penderita penyakit paru obstruksi kronis
Penulis Utama
:
Puspita Sari Sugiyarto Putri
NIM / NIP
:
G0005157
×ABSTRAK
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan masalah kesehatan dunia. PPOK adalah suatu penyakit yang memiliki karakteristik berupa pembatasan aliran udara pada saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel, progresif, dan berhubungan dengan inflamasi yang abnormal terhadap gas dan partikel berbahaya. Diagnosis PPOK dapat ditegakkan dengan menggunakan pemeriksaan spirometri dan foto thorax posteroanterior (PA), tetapi kesepakatan antara kedua diagnosis penunjang tersebut belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesepakatan antara pemeriksaan spirometri dan foto thorax PA.
Penelitian ini telah dilakukan di BBKPM Surakarta pada pada bulan Desember 2008 – Januari 2009. Jenis penelitiannya bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebesar 30 pasien dipilih dengan teknik fixed disease sampling. Instrumen penelitian berupa alat pemeriksaan spirometri dan foto thorax PA. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan koefisien kesepakatan Kappa Cohen dan chi kuadrat melalui program SPSS 16.0 for windows.
Hasil analisis menunjukkan koefisien kesepakatan Kappa Cohen = 0.27 dan nilai p = 0.143.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kekuatan kesepakatan yang rendah antara pemeriksaan spirometri dan foto thorax PA pada penderita PPOK dan secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan. Pemeriksa disarankan untuk meningkatkan ketelitian intra pengamat dalam membaca foto thorax PA untuk mendapatkan sebuah diagnosis yang lebih akurat. Pemeriksa juga disarankan untuk memberikan informasi kepada pasien tentang prosedur spirometri dan meminta kerjasama pasien, sehingga pemeriksaan akan memberikan hasil yang valid.
Kata kunci: Spirometri-Foto Thorax PA-PPOK
×
Penulis Utama
:
Puspita Sari Sugiyarto Putri
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0005157
Tahun
:
2009
Judul
:
Kesepakatan antara pemeriksaan spirometri dan foto thorax posteroanterior pada penderita penyakit paru obstruksi kronis