Dalam sebuah perusahaan pasti akan menerapkan Standard Operating Procedure untuk mendisiplinkan sistem kerja agar berjalan dengan lancar. Dan setiap perusahaan memiliki SOP sendiri-sendiri. Namun terkadang beberapa oknum yang berada pada suatu perusahaan akan melakukan perbuatan yang melanggar SOP yang sudah berlaku, maka dari itu setiap SOP yang berada pada perusahaan juga perlu dievaluasikan dalam jangka waktu tertentu, Tujuan evaluasi tersebut agar kualitas karyawan pada perusahaan dan kualitas pelayanan yang di berikan kepada customer bisa lebih baik lagi. Dan untuk itu perlu juga punishment bagi karyawan yang melanggar SOP yang berlaku. 

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan cara wawancara kepada pihak TIKI dan pengamatan, untuk data sekunder diperoleh dari buku online dan artikel-artikel yang terkait dengan materi. 

Standard Operating Procedure pada perusahaan TIKI sudah terbentuk dengan baik, ada SOP secara umum maupun secara khusus (per divisi). Penelitian ini membahas beberapa permasalahan yang berkaitan dengan jalannya SOP pada cashsales, karena ada SOP yang tidak patuhi oleh karyawan. TIKI pun sudah memiliki tindakan tegas pada setiap karyawannya dengan melalui beberapa tahap yang diterapkan. 

Untuk penerapan Standard Operating Procedure ini menurut penulis perusahaan TIKI sudah memiliki sikap tegas pada setiap karyawan, dan sebaiknya sikap tersebut bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar lebih baik dari sebelumnya.