Penelitian terkait Orang Rimba khususnya di Taman Nasional Bukit Duabelas memiliki banyak potensi pada aspek kebahasaan dan kebudayaan yang belum banyak diungkap. Salah satu potensi tersebut terdapat pada kehidupan Orang Rimba pada mata pencaharian di Desa Pematang Kabau di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan ragam ekspresi verbal dan nonverbal terkait Bahasa dan budaya Orang Rimba dalam berbagai konteks kehidupan dalam berburu dan mengambil madu di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. (2) Mendeskripsikan dan mengidentifikasi kearifan lokal dalam Bahasa dan budaya Orang Rimba di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, dan (3) Mendeskripsikan pola pikir Orang Rimba di Kecamatan Air Hitam berburu dan mengambil madu tercermin dalam Bahasa dan budaya Orang Rimba melalui ekspresi verbal dan nonverbal secara etnolinguistik

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Sumber data penelitian ini yaitu aktivitas berburu dan mengambil madu. Data penelitian ini terbagi menjadi data primer dan data sekunder. Data penelitian di ambil menggunakan teknik observasi nonpartisipasi (pengamatan langsung dengan tidak berpartisipsi di dalam kejadian yang di observasi) dan wawancara mendalam yang dikolaborasikan dengan teknik catat dan rekam. Data yang sudah diklasifikasi kemudian dianalisis menggunakan metode etnografi Spradley dengan model analisis etnosains.

 Penelitian ini menganalisis informasi terkait bahasa dan budaya Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas  Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, yaitu (1) Orang Rimba dalam berburu dan mengambil madu memiliki berbagai macam ekspresi verbal berupa kata monomorfemis dan polimorfemis, frasa, hingga berupa kalimat yang terangkum dalam berbagai ungkapan, doa-doa, dan mitos. Sedangkan ekspresi nonverbal yang ditemukan adalah adanya perangkat sesaji dalam melaksanakan besale ‘upacara penyembuhan’ dan kegiatan adat lainnya, (2) kearifan lokal yang tercermin dalam ekspresi verbal dan nonverbal mereka bahwa mereka selalu menjaga hubungan vertikal kepada tuhan dan horizontal kepada sesama makhluk yang ada di sekitar mereka. Kearifan lokal tersebut di antaranya adalah kearifan geografis, kearifan budaya, kearifan strategi, kearifan ekonomis, kearifan spiritual, kearifan lingkungan dan kearifan analogis, (3) pola pikir Orang Rimba cendrung bersifat sederhana dan tradisional tercermin dalam ekspresi verbal dan nonverbal mereka tentang cara pandang terhadap kehidupan dan mata pencaharian mereka. Bagi mereka, berburu dan mengambil madu adalah suatu profesi warisan dari para leluhur, maka mereka mempertahankan profesi tersebut dan ungkap rasa syukur kepada dewa.