Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi program satu paket urusan kependudukan warga terpenuhi (sapu kuwat) serta hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan teori George Edward III dengan mendeskripsikan indikator komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi untuk mengetahui pelaksanaan implementasi program sapu kuwat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles and Hubberman. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi mempengaruhi implementasi program satu paket urusan kependudukan warga terpenuhi (sapu kuwat) di Kota Surakarta, pada aspek komunikasi tahap intrepretasi dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan kepada pihak kelurahan serta fasilitas layanan kesehatan dan sosialisasi baik kepada dinas yang terkait maupun kepada masyarakat serta komunikasi intens melalui group media sosial WhatsApp. Kemudian pada sumber daya sudah cukup baik, disposisi disposisi atau sikap pelaksana dalam menjalankan program sapu kuwat sudah baik dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Struktur birokrasi memiliki SOP yang mempermudah pelaksana dalam melaksanakan tugas masing-masing. Sedangkan kendala dalam implementasi program sapu kuwat diantaranya: komunikasi antara pelaksana dengan masyarakat kurang baik sehingga pemahaman masyarakat atas program belum maksimal, sumber daya manusia dan anggaran terbatas, serta aplikasi SIAK yang terkadang mengalami gangguan sehingga menghambat proses pelaksanaan program sapu kuwat.

Kata Kunci: Implementasi Program, Sapu Kuwat, Kota Surakarta