Komoditas   kopi   dari   sub   sektor   perkebunan   merupakan   salah   satu komoditas unggulan perkebunan di Indonesia. Dua jenis kopi yang sangat populer di  kalangan  masyarakat  Indonesia  adalah  kopi  robusta  dan  kopi  arabika. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang menghasilkan kopi. Hal ini didukung karena beberapa wilayah di Kabupaten Karanganyar merupakan dataran tinggi, sehingga cocok untuk budidaya kopi robusta maupun arabika. Namun, hasil panennya masih jauh dari Kabupaten/Kota lain  di  Jawa  Tengah.  Kopi  dari  Karanganyar  belum  populer  di  kalangan masyarakat Indonesia, karena masih membutuhkan pengembangan dari hulu sampai hilirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal agribisnis kopi di Kabupaten Karanganyar, merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan Kabupaten Karanganyar, dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan Kabupaten Karanganyar.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian yaitu Kabupaten Karanganyar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan pencatatan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) Matriks IFE (Internal Evaluation Factors) dan EFE (External Evaluation Factors) untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal, (2) Matriks  IE  (Internal-External) untuk menentukan posisi strategi, (3) Matriks SWOT (Strength-Weaknesses- Opportinty-Threats)  untuk  merumuskan  alternatif  strategi,  (4)  QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) untuk menentukan prioritas strategi.
Hasil penelitian menunjukkan ada masing-masing sepuluh faktor internal dan eksternal yang terdiri dari lima kekuatan, lima kelemahan, lima peluang dan lima ancaman. Hasil analisis alternatif strategi dengan matriks SWOT menghasilkan  8  jenis  alternatif  strategi,  dengan  rincian  dua  strategi  SO,  tiga strategi WO, satu strategi ST dan dua strategi WT. Pencocokkan posisi strategi dan alternatif strategi menghasilkan empat alternatif strategi, yaitu (1) Membuat kemasan jual yang menarik dengan menggunakan trademark terkait Kopi Karanganyar, (2) Mengadakan bazar ataupun perlombaan kopi antar kedai untuk menarik minat masyarakat akan Kopi Karanganyar, (3) Pengenalan produk dan mengintensifkan pasar dengan distribusi yang baik dan tepat, (4) Meningkatkan pemasaran kopi Karanganyar lewat digital marketing. Hasil analisis prioritas strategi dengan QSPM menghasilkan bahwa strategi ketiga yaitu pengenalan produk dan mengintensifkan pasar dengan distribusi yang baik dan tepat memiliki jumlah TAS (Total Attractiveness Score) terbesar dengan nilai 6,027. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah Kabupaten Karanganyar harus membuat kemasan  jual  produk kopi, stakeholders agribisnis kopi harus dapat bersinergi satu sama lain, dan memperkuat komunitas pecinta kopi.