Limbah pewarna reaktif remazol merupakan salah satu produk samping dari  industri tekstil yang memiliki struktur aromatik dan sulit didegradasi karena memiliki ikatan kovalen yang kuat. Untuk itulah, apabila zat ini dibuang langsung ke alam dapat mencemari permukaan air dan merusak ekosistem air. Senyawa ini dapat didegradasi secara biologis (dekolorisasi) dengan menggunakan enzim lakase yang bersifat oksidoreduktase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan enzim lakase yang dihasilkan oleh jamur Volvariella volvacea untuk dekolorisasi pewarna reaktif remazol.
Pada penelitian ini, pengujian diawali dengan dekolorisasi pewarna oleh kultur jamur V. volvacea, produksi dan purifikasi enzim lakase dengan presipitasi ammonium sulfat, serta uji dekolorisasi dengan enzim lakase yang dimurnikan. Rancangan percobaan untuk uji dekolorisasi dengan enzim lakase yang telah dimurnikan berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan variasi pewarna remazol brilliant blue R (RBBR), remazol black B (RBB), dan remazol brialliant red (RBR) serta variasi waktu dekolorisasi 3, 6, 24 dan 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur jamur V. volvacea dapat mendekolorisasi pewarna reaktif remazol pada medium agar dan cair secara enzimatis. Selain itu, berdasarkan analisis statistika  ANOVA diikuti oleh Post-Hoc Test  metode DMRT taraf uji 5%, menunjukkan bahwa persentase dekolorisasi ketiga pewarna oleh enzim lakase yang memiliki aktivitas enzim tertinggi  (5,42 U/mL) dari hasil pemurnian ammonium sulfat mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi. Persentase dekolorisasi tertinggi terjadi pada pewarna RBBR dengan waktu inkubasi 48 jam.

Kata Kunci: dekolorisasi, enzim lakase, pewarna reaktif remazol, Volvariella volvacea.