ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk memetakan konsep penyakit pada Kurikulum 2013 dan Buku Ajar IPA dan Biologi terkait materi penyakit dari SD sampai SMA; 2) menyusun alternatif LeaP Penyakit Menular berdasarkan LeaP Disease NRC dan  memvalidasi LeaP Infectious disease; 3) memetakan pemahaman siswa berdasarkan LeaP  Penyakit Menular pada variasi kelas, jenis kelamin, usia dan sekolah.

Penelitian ini menerapkan penelitian mixed method, dengan exploratory sequential design, yaitu penelitian didahului dengan pendekatan kualitatif berupa pemetaan konsep penyakit pada Kurikulum 2013 dan buku ajar, yang selanjutnya dipergunakan untuk menyusun rancangan LeaP Infectious Disease. Untuk melacak hubungan variabel jenjang kelas, jenis kelamin, usia, dan jenis sekolah terhadap LeaP Infectious Disease dilakukan penelitian kuantitatif survey.  Sequential exploratory design merupakan penelitian yang terdapat pada mixed method. Jenis penelitian ini memiliki dua fase analisis yaitu analisis kualitatif yang merupakan data utama dan analisis kuantitatif sebagai data pendukung. Subjek penelitian adalah siswa IPA SMA Negeri A, B, C, dan D di Bandar Lampung sebanyak 437 responden yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes tertulis tipe checkboxes question dengan jumlah 8 butir soal berbentuk order multiple choice (OMC) terkait konsep penyakit pada materi IPA dan Biologi dari NRC 2007. Validasi instrumen dilakukan dengan Model Rasch menggunakan aplikasi Winstep. Data jawaban dianalisis untuk dikelompokkan ke dalam level learning progression. Pengelompokan data tersebut selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui profil pemahaman siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep Infectious disease pada Kurikulum 2013 dan buku ajar  belum menunjukkan pola LeaP sebagaimana Leap Disease NRC; 2) Draft LeaP Infectious Disease dikembangkan berdasarkan LeaP Disease RC 2007; 3) Validasi LeaP Infectious Disease dan instrumen LeaP Infectious disease dinyatakan valid dan layak digunakan sebagai alat tes untuk mengukur pemahaman konsep siswa setiap jenjangnya; 4) Hasil pengujian LeaP Infectious disease menunjukkan rata-rata pemahaman siswa berada pada level 1 dan 2 dari 4 level. Berdasarkan kelas dan usia tidak terdapat perbedaan yang signifikan.  Berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan, yaitu siswa laki-laki lebih unggul dalam menjawab soal daripada siswa perempuan. Terdapat perbedaan antara sekolah yang memiliki nilai ujian nasional 2016-2019 (UN) tinggi lebih unggul dari pada sekolah yang nilai UN sedang.