Cinematherapy merupakan hal yang penting dan menarik untuk dipelajari serta dikaji lebih mendalam baik secara teori maupun praktik guna mengoptimalkan layanan dalam bimbingan dan konseling khususnya pada era dan perkembangan saat ini.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji teori dan praktik cinematherapy untuk mengetahui dan memahami teori cinematherapy, memperoleh gambaran mengenai praktik cinematherapy, dan mendiskripsikan penerapan cinematherapy dalam bimbingan dan konseling.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Sumber data yang digunakan ialah 22 sumber pustaka berupa jurnal penelitian, hasil penelitian, buku, dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Data mengenai teori dan praktik cinematherapy yang sudah dicari kemudian dikumpulkan dan dianalisis. Keabsahannya akan diperiksa melalui pengecekan antar pustaka disertai dengan memperhatikan komentar dan masukan dosen pembimbing.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Teori cinematherapy. Cinematherapy merupakan terapi atau konseling dengan menggunakan media audio-visual yaitu film. Cinematherapy diciptakan serta dikembangkan oleh Gary Solomon dan merupakan perpanjangan dari bibliotherapy. 2) Praktik cinematherapy. Praktik cinematherapy ditinjau dari tahapan cinematherapy yaitu dapat dilaksanakan dengan asesmen, persiapan, implementasi, dan mengelola pengalaman.   3) Penerapan cinematherapy dalam bimbingan dan konseling. Penerapan cinematherapy meliputi proses konseling, fungsi dan peran konselor, hubungan antara konselor dan konseli, serta keberhasilan penerapannya. Pada keberhasilannya, cinematherapy menunjukkan berhasil dan efektif untuk mengatasi banyak kondisi atau permasalahan khususnya gejala gangguan psikologis serta efektif dalam membantu perkembangan dan memberi dampak positif.

Kata Kunci: Studi Kepustakaan, Cinematherapy, Bimbingan dan Konseling