Penulis Utama | : | Azwar Abbas |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | T131308001 |
Tahun | : | 2021 |
Judul | : | Tindak Tutur Ekspresif Pasangan Calon Dalam Debat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2019 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2021 |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana-T131308001 |
Subyek | : | - |
Jenis Dokumen | : | Disertasi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Abstrak | : | Kajian penelitian ini adalah tindak tutur ekspresif pasangan calon dalam debat pemiliham presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan pada tahun 2019 yang lalu. Aspek-aspek yang dikaji meliputi modus kalimat dalam tindak tutur ekspresif beserta f ungsi dan representasi kesantunan pragmatiknya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentif ikasi dan menjelaskan bentuk tindak tutur ekspresif (TTE) m a s in g- masing pasangan calon presiden dan wakil presiden, (2) mengidentifikasi dan menjela s ka n f ungsi tindak tutur ekspresif (TTE) masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden, dan (3) menjelaskan bagaimana strategi kesantunan tindak tutur ekspre s if (TTE) diolah untuk merepresentasikan kualitas kesantunan pragmatik masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam debat Pilpres 2019. Hasil penelitian ini disajikan sebagai berikut. Pertama, modus tindak tutur ekpresif pasangan calon yang ditemukan dalam debat pemilihan presiden dan wakil pre s id e n 2 0 19 meliputi 4 modus, yaitu: modus deklaratif , modus desideratif , modus interogatif , dan modus imperatif . Dari keempat modus ini, modus kalimat yang paling dominan adalah modus deklaratif dimana masing-masing pasangan calon (paslon) sama-sama membuat banyak kalimat berita atau pernyataan dalam lima gelaran debat. Sementara modus kalim at yang paling sedikit dipakai adalah modus imperatif . Kedua, ada 19 f ungsi tindak tutur ekspresif yang dibuat oleh pasangan calon, yaitu: berterima kasih (bersyukur), mengucapkan salam, meminta maaf , menyalahkan, memuji atau menyanjung, menyampaikan keprihatinan, menyesalkan, menyindir, mengeluhkan, mengkritik, mengharap, menyepakati (setuju), tidak menyepakati (tidak setuju), menyatakan optimisme, menyatakan keinginan, menghibur, meratapi, menghargai, dan bergurau. Fungsi paling dominan adalah f ungsi berterima kasih atau bersyukur karena masing-masing paslon sangat sering mengucapkan terima kasih setelah menyampaikan pandangan baik ditujukan kepada moderator ataupun lawan debatnya sebagai bentuk apresiasi satu sama lainnya. Se m e n tar a f ungsi yang paling tidak dominan adalah f ungsi bergurau. Terakhir, strategi kesantunan pragmatik yang dianalisis berdasarkan startegi kesantunan Brown dan Levinson (1987) meliputi strategi langsung tanpa basa basi (bald on record strategy), strategi kesantunan positif (positive politeness strategy), strategi kesantunan negatif (negative politeness strategy), dan strategi tidak langsung (Off-record Strategy). Strategi kesantunan pragm a tik yang paling dominan adalah strategi kesantunan positif (positive politeness strategy) karena penutur (masing-masing pasangan calon) berusaha menjaga tindak mengancam mu ka s a tu sama lain. Kata kunci: tindak tutur ekspresif, pasangan calon, debat, pemilihan, presiden, wakil presiden
|
File Dokumen Tugas Akhir | : |
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. Halaman Judul.pdf BAB I.pdf BAB II.pdf BAB III.pdf BAB IV.pdf BAB V.pdf Daftar Pustaka.pdf |
File Dokumen Karya Dosen | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Djatmika, M.A. 2. Prof. Dr. Sumarlam, M.S |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Pascasarjana |