Latar Belakang: Cidera hati imbas obat adalah cidera hati akibat pemakaian obat-obatan. Isoniazid obat anti Tuberkulosis yang masih sering digunakan dapat mengakibatkan cidera hati, sehingga pengobatan TB dengan isoniazid dihentikan sementara. Garcinia mangostana L mempunyai antioksidan dan antiimflamasi. Penelitian ini ingin membuktikan manfaat garcinia mangostana L untuk mencegah dan mengobati cidera hati akibat isoniazid.
Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratorik, menggunakan the post test only control group design. Penelitian dilakukan di PAU UGM Yogyakarta pada 32 tikus model fibrosis yaitu tikus Wistar jantan dengan berat badan 170-200 gram, yang dibagi menjadi 4 kelompok. Sebelum mendapatkan perlakuan, semua tikus wistar diaklimasi selama seminggu untuk menyesuaikan suhu kelembapan, dan kondisi ruangan. Kelompok kontrol negatif (KN) hanya diberi NaCl fisiologis/normal salin, kelompok positif (KP) diberi isoniazid 80 gram/kgBB/hari intraperitoneal selama 35 hari, kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2) masing-masing diberi isoniazid 80 gram/kgBB/hari serta ekstrak etanol kulit garcinia mangostana L (EEKGM) 250 mg/kgBB/hari dan 500 gram/kgBB/hari selama 35 hari. Pada hari ke-35 tikus diambil darah untuk pemeriksaan kadar SGPT serum dan dikorbankan diambil jaringan hati untuk pemeriksaan imunohistokimiawi NF-?B p65, TGF-?1, E-selectin, dan kolagen-1; serta pemeriksaan histopatologi fibrosis hati. Uji statistik menggunakan uji anova dan uji kruskal wallis dengan tingkat signifikasi p < 0>Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa EEKGM menurunkan kadar SGPT signifikan (p<0 p=0,030), xss=removed p=0,020), p=0,006);>Kesimpulan: Pemberian ekstrak ethanol kulit manggis (Garcinia Mangostana L) dengan signifikan menurunkan kadar SGPT, ekspresi NF-?Bp65, ekspresi TGF-?1, ekspresi E-selectin, ekspresi kolagen-1 dan menurunkan jaringan fibrosis pada hati tikus Wistar model fibrosis.

Kata kunci: e-selectin, fibrosis hati, EEKGM, kolagen-1, NF-?B p65, SGPT ,TGF-?1, isoniazid.