×
ABSTRAK Eka Ratna Niandika Wati. PEMBELAJARAN BATIK CIPRAT PADA PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) GIRI KASIH KULON PROGO YOGYAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. September 2021. Tujuan penelitia ini adalah untuk : (1) mendeskribsikan pembelajaran batik pada penyandang disabilitas intelektual oleh KSM Giri Kasih, Kulon Progo Yogyakarta, (2) mendeskribsikan bentuk karya batik yang dihasilkan oleh penyandang disabilitas intelektual pada KSM Giri Kasih Kulon ProgoYogyakarta, (3) mendeskribsikan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran batik ciprat pada penyandang disabilitas intelektual di KSM Giri Kasih Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian deskribtif kualitatif dengan strategi kasus tunggal terpancang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen/arsip. Data diuji keabsahanya dengan cara triangulasi sumber, dan review informan. Teknik analisis data berupa model analisis mengalir atau Flow model. Hasil penelitan sebagai berikut (1) pembelajaran membatik ciprat pada penyandang disabilitas intelektual di KSM Giri Kasih menggunakan model pembelajaran Langsung karena penyampaian dilakukan secara langsung dengan ceramah, demonstrasi langsung dan Tanya jawab. Menggunakan metode demonstrasi dan praktik, karena dilakukan dengan memberikan contoh secara jelas kepada teman-teman disabilitas intelektual bagaimana tahapan dalam membuat batik ciprat. Media pembelajaran tidak digunakan karena dirasa tidak perlu, maka media diganti menjadi alat pembelajaran berupa kain media batik, malam panas, kuas,canting dsb. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kerajinan, kerapihan, dan pewarnaan yang dihasilkan oleh teman-teman disabilitas intelektual, dilakukan tidak dengan reward atau hukuman karena pembelajaran yang berlangsung bersifat luwes dan santai. (2) Bentuk karya batik yang dihasilkan di KSM Giri Kasih merupakan salah satu bentuk batik modern karena berdasarkan karya dan proses pembuatanya, karena batik yang motif serta gayanya menyimpang dan tidak seperti batik tradisional serta susunan motifnya bersifat bebas alias tidak terikat oleh suatu ikatan tertentu dan isen-isen tertentu disebut sebagai batik modern. Menggunakan kain primisima dengan ukuran 2 m x 1 m, menggunakan pewarna tekstil jenis remasol dengan berbagai tekhnik seperti pencipratan malam panas maupun pelukisan malam panas menggunakan kuas. Unsur visual yang terkandung berupa motf-motif tanpa makna berupa titik, garis, dan berbagai lengkung-lengkungan yang memiliki ukuran dan jarak yang berbeda. (3) Faktor pendukung dalam pembelajaran batik ciprat di KSM Giri Kasih yaitu : 1) keluarga; 2) lingkungan desa Giri Peni; 3) Sarana dan prasarana. Faktor penghambat pembelajaran : 1) siswa; 2) tempat pembelajaran; 3) sumber belajar.