Penelitian ini dibuat untuk menganalisis dan memahami perubahan suasa hati yang terdiri dari fase manik dan fase depresi, yang dialami oleh penyintas bipolar disorder di Kota Surakarta, sehingga mengakibatkan mereka memiliki pengalaman kerja dan karir yang berbeda dengan orang normal pada umumnya. Penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis apa saja upaya yang dilakukan oleh penyintas bipolar disorder di Kota Surakarta dalam mengatasi permasalahan terkait penyakitnya pada saat bekerja dan berkarir.
Subjek dalam penelitian ini adalah 11 orang, dengan rincian 1 informan kunci (psikiater), 8 informan utama (penyintas bipolar disorder), dan 2 informan pendukung (caregiver bipolar disorder). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Uji keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan suasana hati antara fase manik dan fase depresi dengan lama siklusnya masing-masing, menyebabkan para penyintas bipolar disorder kesusahan dalam pekerjaan dan karirnya. Apabila penyintas bipolar disorder tidak ditangani dengan baik, maka ia akan mengalami gangguan produktivitas kerja bahkan menjadi pengangguran. Secara mikro, hilangnya produktivitas kerja akan memengaruhi pendapatan di hidup seorang penyintas bipolar disorder. Sedangkan secara makro, apabila penyintas bipolar disorder adalah seorang pengangguran, maka hal tersebut akan menjadi beban ekonomi negara yang cukup besar. Karena itu, diperlukan upaya agar permasalahan terkait penyakitnya saat bekerja dan berkarir teratasi, yakni baik dari diri penyintas sendiri, maupun dari luar sisi penyintas, seperti dari orang terdekatnya atau caregiver, dari rekan kerjanya, maupun dari lingkungan sosial masyarakat secara umum.

Kata Kunci: bipolar disorder, pengalaman kerja, fase manik, fase depresi