Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efisiensi bank umum syariah sebelum dan sesudah terjadi pandemi Covid-19 dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Data yang digunakan dalam analisis ini adalah dua belas bank umum syariah yang ada di Indonesia. Pemilihan 12 bank umum syariah menggunakan purpos4e sampling. Data -data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan tiap triwulan masing- masing bank syariah. Variabel yang digunakan yaitu input dengan tiga variabel (total aset, total dana pihak ketiga dan beban tenaga kerja), serta output yaitu total pembiayaan.Penelitian tentang efisiensi bank umum syariah pada kondisi tahun 2019 dan 2020 di mana pandemi Covid-19 melanda di Indonesia masih jarang dilakukan. Apalagi fenomena pandemi Covid-19 merupakan fenomena baru yang melanda tidak hanya sektor keuangan tapi juga sektor ekonomi lainnya. Selain itu, penelitian perbankan syariah menjadi hal menarik untuk dilakukan yang dikombinasikan dengan kondisi saat ini. Bank syariah terus menerus berkembang dan semakin memiliki target pasarnya di Indonesia. Kondisi yang ada menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi bank syariah terhadap kondisi sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 melanda Indonesia tetap dalam keadaan sama (tidak ada perubahan) ataukah terdapat perbedaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2019 ke tahun 2020 terdapat perbedaan nilai efisiensi masing-masing bank. Secara umum, bank umum syariah di Indonesia mengalami penurunan tingkat efisiensi. Tahun 2019 terdapat satu bank yang dapat mempertahankan efisiensi banknya dari triwulan I hingga triwulan III yaitu Bank Panin Dubai Syariah, sedangkan untuk Bank Mega Syariah mendapatkan efisiensi optimal pada triwulan II dan triwulan III. Selain dua bank tersebut, 10 bank umum syariah belum mencapai efisiensi optimal. Tahun 2020, bank yang mencapai efisiensi optimal adalah Bank Panin Dubai Syariah dan Bank Syariah Bukopin. Dengan demikian, bank-bank syariah yang belum mencapai tingkat efisiensi optimal untuk dapat memperbaiki dalam penggunaan input dan dapat mengacu pada benchmark yang sudah ada.Kata Kunci : efisiensi, bank syariah, data envelopment analysis, Covid-19