Kanker serviks merupakan jenis kanker dengan urutan kedua yang paling banyak menyerang wanita di Indonesia. Senyawa dari bahan alam terbukti memiliki efek toksisitas yang selektif membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal. Nanopartikel dari kombinasi fraksi klorofom daun sirsak dan fraksi etil asetat kayu secang memiliki aktivitas antikanker dan memiliki efek sitotoksik terhadap sel HeLa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik nanopartikel  kombinasi fraksi daun sirsak dan fraksi kayu secang terhadap sel HeLa dan pengamatan nekrosis menggunakan flow cytometry dibandingkan dengan fraksi dan isolat dari daun sirsak dan kayu secang dan mengetahui kombinasi nanopartikel fraksi daun sirsak dan fraksi kayu secang terhadap sel HeLa yang diketegorikan sinergis.

            Formulasi nanopartikel fraksi daun sirsak dan kayu secang dilakukan menggunakan metode gelasi ionik. Sel HeLa dikulturkan dalam media Rosewell Park Memorial Institute (RPMI). Uji sitotoksik nanopartikel tunggal dan kombinasi fraksi daun sirsak dan fraksi kayu secang dilakukan dengan MTT assay, kombinasi nanopartikel dibuat dengan konsentrasi ½, ¼, 1/8, 1/10 IC50 dari nanopartikel fraksi daun sirsak dan nanopartikel fraksi kayu secang. Efek sinergitas dianalisis dengan nilai perhitungan indeks kombinasi. Nekrosis diamati dengan menggunakan flow cytometry.

            Hasil MTT assay menunjukkan jika isolat dan nanopartikel fraksi daun sirsak menghambat pertumbuhan sel dengan nilai IC50 sebesar 8,17 µg/ml dan 88,98 µg/ml, sementara isolat dan nanopartikel fraksi kayu secang sebesar 6,9 µg/ml dan 82,53 µg/ml. Uji flow cytometry menunjukkan jika isolat dan nanopartikel fraksi daun sirsak menyebabkan nekrosis sebesar 48,1% dan 1,0%, sementara isolat dan nanopartikel fraksi kayu secang dapat menyebabkan nekrosis sebesar 7,0% dan 12,4%. Kombinasi 1/10 IC50 dari masing-masing nanopartikel menunjukkan efek sinergis dengan nilai indeks kombinasi adalah 0,54.