Reformasi pada aspek pelayanan publik tengah digencarkan guna menghadapi permasalahan yang ada pada era masa kini. Semua elemen dalam bidang keorganisasian telah berupaya memperbaiki kualitas layanan dan kinerjanya. Sepertihalnya dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, organisasi ini tentu akan terus berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Faktor dari penentu kinerja pegawai salah satunya adalah budaya dan iklim organisasi. Penelitian ini, menguji pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari budaya organisasi sebagai variabel eksogen, iklim organisasi sebagai variabel mediasi, dan kinerja pegawai sebagai variabel endogen. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan eksplanatif. Dengan metode sampel sensus yaitu sampel diambil semua dari populasi, penelitian ini menggunakan 115 pegawai sebagai responden.
Analisis yang digunakan adalah metode SEM (Structural Equation Model) dengan menggunakan aplikasi Smart PLS. Untuk nilai R-Square pada iklim organisasi yaitu 0,2571 memiliki kategori lemah. Sedangkan pada kinerja pegawai memiliki nilai R-Square sebesar 0,7977 memiliki kategori kuat. Dari hipotesis yang diajukan keempatnya memiliki pengaruh yang signifikan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai sebesar 50,43%, budaya organisasi terhadap iklim organisasi sebesar 50,70%, iklim organisasi terhadap kinerja pegawai 47,36%, dan pengaruh tidak langsung dari budaya organisasi terhadap kinerja pegawai melaui iklim organisasi sebesar 24,01%. Agar terus menunjang kinerja pegawainya, ketahanan dalam pengelolaan iklim organisasi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo merupakan hal yang harus diperhatikan karena hal itu berkaitan  tentang bagaimana budaya organisasi diterapkan.

Kata kunci : organisasi, budaya organisasi, iklim organisasi, kinerja