Penulis Utama : Surono
NIM / NIP : T131308002
×

Pembahasan utama dalam penelitian ini adalah tindak tutur direktif (TTD) dalam pengasuhan yang diproduksi oleh guru-guru TK di Yogyakarta pada proses pembelajaran. Untuk itu penelitian ini memiliki tujuan utama untuk (1) menentukan jenis-jenis TTD dan dan sub-sub-TTD dalam pengasuhan dalam komunikasi antara guru dan anak TK pada proses pembelajaran dengan memperhatikan faktor-faktor terkait, (2) menemukan perbedaan realisasi TTD dalam pengasuhan beserta penerapan PKs dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yang diwujudkan oleh guru TK di Kota Yogyakarta pada proses pembelajaran berdasarkan misi atau status TK dan latar belakang budaya Jawa, dan (3) menentukan dan menjelaskan ciri pragmatis dan pola bahasa pengasuhan dalam wujud TTD yang dilakukan guru TK sebagai orang tua kedua pada proses pembelajaran. Kebaruan penelitian ini terkait adanya beberapa sub-TTD baru dengan warna yang bebeda, adanya perbedaan realisasi TTD berdasarkan misi atau status lembaga dan faktor lainnya, adanya ciri pragmatis bahasa pengasuhan baru dan pola bahasa pengasuhan yang menunjukkan aspek kebahasaan. Penelitian ini bermanfaat bagi para guru TK, orang tua wali anak-anak TK, dan para pengambil kebijakan terkait proses pembelajaran TK.
Penelitian ini secara pokok termasuk kualitatif. Adanya unsur-unsur kuantitatf hanya digunakan sebagai sarana untuk melakukan tafsiran secara kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan atau dialog yang mengandung TTD beserta konteksnya yang diproduksi oleh guru-guru TK pada proses pembelajaran. Data penelitian ini diambil dari guru-guru TK yang tersebar ke dalam delapan TK dengan misi atau status yang berbeda. Guru dan TK yang dilibatkan dalam penelitian ini ditentukan secara purposif proporsional. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara dan observasi langsung terhadap proses pembelajaran para guru TK yang didukung dengan teknik rekam dengan kamera video dan teknik catat. Kemudian, data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan kerangka analisis etnografi dengan pendekatan kualitatif. Analisis dilakukan dalam dua dimensi, yaitu dimensi kebahasaan dan dimensi prosedural. Dalam melakukan analisis data pada dimensi kebahasaan, metode padan pragmatik digunakan dilanjutkan dengan teknik hubung banding menyamakan dan teknik hubung banding memperbedakan. Dalam melakukan analisis data pada dimensi prosedural, ditempuh empat langkah, yaitu analisis taksonomi, analisis domain, analisis komponensial, dan analisi tema budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TTD dalam pengasuhan oleh guru-guru TK di Yogyakarta direalisasikan dalam tiga jenis TTD, yaitu TTD memerintah (to command), TTD meminta (to request), dan TTD menyarankan (to suggest). TTD memerintah (to command) meliputi sub-TTD memerintah, sub-TTD melarang, sub-TTD menegur, sub-TTD memancing, sub-TTD menyemangati, dan sub TTD aba-aba. Kemudian, TTD meminta (to request) meliputi sub-TTD meminta, sub-TTD memandu, sub-TTD mengajak, dan sub-TTD meminta perhatian. Sementara itu, TTD menyarankan (to suggest) meliputi: sub-TTD menyarankan, sub-TTD mengizinkan, sub-TTD menasihati, sub-TTD mengingatkan,  dan sub-TTD mempersilakan. TTD guru-guru TK itu diwujudkan dalam tiga modus kalimat, yaitu imperatif, deklaratif, dan interogatif. Terdapat dua genre TTD dalam pengasuhan oleh guru-guru TK di Yogyakarta, yaitu genre bernyanyi dan genre berdoa. Masing-masing TK di Yogyakarta menunjukkan realisasi TTD secara berbeda berdasarkan wujud TTD-nya. Dalam merealisasikan TTD dalam pengasuhan itu, guru-guru TK di Yogyakarta menerapkan lima jenis PKs berbudaya Jawa, yakni sumanak (ramah), tepa slira (tenggang rasa dan penuh perhatian), nuju prana (menyenangkan hati), cekak aos (singkat padat), dan empan papan (sesuai situasi dan kondisi). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan relisasi TTD dengan nuansa kesantunan itu adalah ke(tidak)tegasan atau ke(tidak)lembutan guru, jumlah guru yang mengajar dalam satu kelas, misi atau status lembaga (TK) yang terkait kebijakaan, dan budaya Jawa khususnya budaya “ewuh pakewuh” dan rendah hati. Terdapat dua ciri baru yang terkait  bahasa pengasuhan, yaitu informal dan bernuansa santun. Kemudian, berdasarkan aspek kebahasaan, pola bahasa pengasuhan dalam wujud TTD oleh guru-guru TK di Yogyakarta terdiri dari pola bahasa pengasuhan permisif dan pola bahasa pengasuhan otoritatif dengan ciri-ciri kebahasaan tersendiri.

Kata Kunci: Tindak tutur direktif, Bahasa pengasuhan, Pola bahasa pengasuhan, Proses pembelajaran

 

×
Penulis Utama : Surono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T131308002
Tahun : 2021
Judul : Tindak Tutur Direktif Dalam Pengasuhan oleh Guru Taman Kanak-Kanak pada Proses Pembelajaran di Kota Yogyakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-3 Linguistik (Pragmatik)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-T131308002
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Sumarlam, M.S.
Penguji : 1. Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.