Peran Presiden Lee Myung-bak sebagai pemimpin Korea Selatan dalam menggunakan hallyu sebagai soft power diplomacy dengan tujuan memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan Tiongkok adalah inti dari penelitian ini, dimana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan analisis data kualitatif yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah soft power diplomacy, diplomasi kebudayaan dan kebijakan luar negeri. Hasil dari penelitian ini menjabarkan bahwa Presiden Lee Myung-bak berupaya untuk memperbaiki hubungan Korea Selatan dan Tiongkok di tengah sentimen anti-hallyu yang masih ada di Tiongkok. Upaya Presiden Lee Myung-bak dapat dilihat dari kebijakan yang diambil hingga hubungan kerja sama yang terus dibangun dengan Presiden Hu Jintao baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral yang dijalin bersama-sama. Hallyu menjadi soft power yang dapat mengubah citra Korea Selatan hingga merubah persepsi masyarakat Tiongkok tentang Korea Selatan menjadi lebih baik.

Kata Kunci : Korea Selatan,  soft power, hallyu, Tiongkok, Lee Myung-bak