Aluminium merupakan material yang potensial dalam inovasi pembuatan kendaraan ringan. Gas Metal Arc Welding (GMAW) banyak digunakan untuk pengelasan aluminium. Akan tetapi, pengelasan GMAW mempunyai beberapa masalah umum, salah satunya porositas. Disamping itu, proses pengelasan GMAW juga menghasilkan welding fume yang berbahaya untuk kesehatan. Kondisi lingkungan berpengaruh terhadap pembentukan porositas dan penurunan jumlah partikel welding fume, terutama kelembaban dan temperatur. Pengaruh kelembaban dan temperatur ruang pengelasan terhadap sifat fisik mekanik telah diteliti. Ruang pengelasan dengan pengaturan kondisi lingkungan digunakan untuk pengelasan aluminium 5083. Hasil pengujian mikro menunjukkan bahwa ukuran butir menjadi halus karena temperatur ruang yang rendah. Jumlah porositas yang terbentuk meningkat seiring bertambahnya kelembaban ruang. Kekerasan pada daerah (Heat Affected Zone) HAZ mengalami penurunan karena adanya annealing lokal saat terkena panas pada proses pengelasan, sedangkan base metal tidak mengalami perubahan. Kekerasan weld metal meningkat seiring dengan meningkatnya laju pendinginan. Kekuatan tarik, kekuatan impak, dan kekuatan bending meningkat pada kelembaban rendah (55%RH) dan temperatur rendah (20oC). Jumlah partikel welding fume yang dihasilkan dari proses pengelasan GMAW aluminium mencapai 2000 ?g/m3 pada ruangan tertutup. Penurunan jumlah partikel welding fume yang optimal adalah pada kelembaban rendah (55%RH) dan temperatur rendah (20oC). Partikel welding fume didominasi oleh senyawa Al2O3 dengan ukuran dibawah 2,5 mikron yang ditunjukkan pada hasil pengataman SEM. Ruang pengelasan yang terkontrol diperlukan untuk mengurangi jumlah porositas dan meningkatkan laju penurunan jumlah partikel welding fume. Kondisi ruang las yang optimal memiliki kelembaban sebesar 55%RH dan temperatur sebesar 20 oC.