Hasil survei PISA pada tahun 2012 dan 2018 mengalami penurunan yang
menunjukkan bahwa Higher Order Thinking Skills peserta didik belum optimal.
Salah satu yang menjadi faktor penyebab adalah penggunaan skenario
pembelajaran guru berdasarkan buku tematik yang kurang efektif walaupun telah
mengimplementasikan pendekatan saintifik. Berdasarkan permasalahan yang
terjadi, diperlukan pengembangan skenario pembelajaran dengan komponen
saintifik yang telah dikembangkan dan berorientasi pada HOTS peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendiskripsikan karakteristik skenario
pembelajaran berbasis saintifik, (2) mengetahui kelayakan skenario pembelajaran
berbasis saintifik, dan (3) mengetahui keefektifan skenario pembelajaran berbasis
saintifik untuk meningkatkan HOTS peserta didik.
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode modifikasi
Sukmadinata yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian dengan
metode Thiagarajan, et al. yang terdiri dari fase define, design, development dan
disseminate. Subjek penelitian merupakan peserta didik kelas IV SD Negeri di
Kabupaten Ngawi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes HOTS dan angket
respon guru dan peserta didik.
Skenario pembelajaran berbasis saintifik memiliki karakteristik mengamati
dengan objek nyata, menanya berdasarkan rasa ingin tahu peserta didik, mencoba
dengan alat dan media sederhana, menalar khusus pada satu mata pelajaran, dan
mengomunikasikan fokus pada pembiasaan menyajikan informasi. Kelayakan
skenario pembelajaran berbasis saintifik diketahui berdasarkan analisis data pada
uji coba luas dengan menggunakan Paired Sample T-Test yang menunjukkan taraf
signifikansi sebesar 0,000 yang berarti pretest dan posttest HOTS peserta didik
memiliki perbedaan, sehingga skenario pembelajaran berbasis saintifik dinyatakan
layak untuk digunakan dalam pembelajaran baik tatap muka maupun online.
Analisis data pada uji keefektifan menggunakan Independent Sample T-Test
berdasarkan gain score posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol yang
menunjukkan taraf signifikansi 0,019 kurang dari ? = 0,05 sehingga H0 ditolak
yang berarti terdapat perbedaan HOTS peserta didik pada kelompok eksperimen
dan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan skenario pembelajaran
berbasis saintifik berpengaruh terhadap HOTS peserta didik kelas IV. Penggunaan
zoom cloud meeting juga dinyatakan lebih efektif digunakan dalam pembelajaran
online dibandingkan google meet berdasarkan keterangan guru dan peserta didik.