Penulis Utama | : | Maria Selly Gresy Pramesti |
NIM / NIP | : | H0717082 |
Jahe merah ialah salah satu komoditas ekspor rempah di Indonesia yang mempunyai peran yang cukup besar dalam pendapatan devisa negara. Banyaknya manfaat dari jahe merah menyebabkan jumlah permintaan pasar meningkat seiring dengan naiknya permintaan dunia dan juga perkembangan industri. Budidaya tanaman jahe merah di Indonesia pada saat ini belum dilakukan secara intensif oleh karena itu perlu adanya peningkatan cara budidaya. Rendahnya produksi tanaman jahe merah dapat terjadi kerena belum terpenuhinya kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman jahe merah, salah satunya yaitu yaitu tanah dan nutrisinya. Peningkatan cara budidaya jahe merah dapat dilakukan dengan menerapkan sistem pertanaman campuran. Budidaya tanaman jahe merah banyak menggunakan pupuk anorganik terutama pupuk kalium. Penggunaan pupuk kalium dengan dosis yang berlebih dan berlangsung lama dapat meningkatkan residu unsur pupuk pada tanah. Penggunaan pupuk anorganik KCl dapat diganti dengan menggunakan pupuk organik yang lebih memberikan peran yang baik bagi tanah, dan pertumbuhan serta hasil tanaman jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan substitusi pupuk KCl dengan pupuk organik yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jahe merah pada pertanaman campuran dengan jagung, dan ubi kayu.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2021 bertempat di di lahan percobaan UNS Dusun Pelem, Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar. Jenis pupuk yang digunakan dalam penelitian yaitu pupuk KCl dan pupuk organik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 taraf yaitu P1 (Kontrol), P2 (100% pupuk KCl), P3 (50% pupuk KCl + 50% pupuk organik), dan P4 (100% pupuk organik). Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat segar brangkasa, berat kering brangkasan, bobot segar rimpang, bobot simpan rimpang, ukuran rimpang, dan LER ATER. Analisis data menggunakan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi pupuk KCl dengan pupuk organik pada perlakuan 100% pupuk organik atau 1,35 kg petak-1 atau 4511,3 kg ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jahe yaitu jumlah daun, jumlah anakan dan berat kering brangkasan serta meningkatkan hasil jahe merah yaitu berat segar rimpang per rumpun, berat segar rimpang per petak, berat simpan rimpang per rumpun, berat simpan rimpang per petak, serta ukuran rimpang yaitu panjang dan lebar rimpang. Berdasarkan analisis LER dan ATER didapatkan hasil perlakuan P4 tertinggi dengan nilai 2,39 dan 1,87 sehingga menunjukkan bahwa sistem pertanaman campuran yang dilakukan lebih efisien dalam pemanfaatan lahan dan pemanfaatan waktu, dibandingkan pertanaman secara monokultur.