Penulis Utama | : | Bhre Wangsa Lenggana |
NIM / NIP | : | S952002002 |
Indonesia sebagai salah satu negara Asia-Pasifik menjadi salah satu negara dengan resiko bencana terbesar di dunia karena hampir seluruh kawasan kepulauan Indonesia memiliki kerentanan mengalami bencana yang tinggi. Sebagai salah satu bentuk mitigasi bencana gempa bumi yang sering melanda, maka bangunan yang tahan terhadap gempa menjadi salah satu cara untuk mengurangi jumlah korban bencana akibat runtuhnya bangunan. Bangunan tahan gempa yang telah dibangun di negara rawan gempa lainnya seperti Jepang, telah menggunakan sistem peredaman semi aktif berbasis magnetorheological damper untuk disipasi energi yang muncul dari sumber gempa. Oleh karena peredam ini dipasang pada struktur yang berat, maka konsekuensinya adalah ukuran peredam yang besar. Akibatnya, kebutuhan magnetorheological fluids juga tinggi yang berkonsekuensi pada semakin tingginya harga dasar alat peredam getaran bangunan tersebut. Makalah ini akan membahas desain dan prediksi kinerja MR damper dengan teknologi booster yang digunakan sebagai salah satu cara mengurangi konsumsi fluida MR. Desain booster yang dimaksud merupakan floating piston yang dijadikan pemisah dua jenis fluida. Desain selanjutnya disimulasikan dengan metode elemen hingga magnetik serta pemodelan simulink untuk mengetahui prediksi kinerjanya. Hasilnya dengan adanya teknologi booster, konsumsi fluida MR dapat berkurang hingga 50?ngan capaian gaya redaman 3,9 kN. Pada pemodelan simulink-matlab respon getarannya dievaluasi. Hasil menunjukkan bahwa lantai 3 dan 4 tidak mengalami peningkatan yang signifikan akibat MR damper yang dipasang pada lantai 3. Dengan hasil prediksi kinerja yang sudah dibahas, teknologi booster merupakan solusi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan perangkat redaman berbasis MR.