Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk  menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi jumlah konsumsi tempe rumah tangga dan menganalisis elastisitas konsumsi tempe di Kota Surakarta. Metode dasar penelitian adalah deskriptif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Kota Surakarta karena rata-rata pengeluaran perkapita sebulan untuk konsumsi kacang-kacangan termasuk tempe di Kota Surakarta sebesar 2.215 rupiah yang menjadi angka terendah dibandingkan kelompok komoditas lainnya dan PDRB perkapita ADHK Kota Surakarta tahun 2020 sebesar  Rp66,6 juta. Bila dihitung menggunakan PDRB ADHB,  sebesar Rp91,4 juta . Sampel data yang digunakan berjumlah 100. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 22. Karakteristik rumah tangga konsumen tempe di Kota Surakarta adalah perempuan, berusia 15 sampai 24 tahun, bekerja sebagai wiraswasta, pendapatan rumah tangga per bulan sebesar Rp2.442.500,-, dan memiliki jumlah anggota rumah tangga 3-4 orang. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada empat variabel yaitu harga tempe, harga tahu , harga telur ayam ras,dan harga minyak goreng yang berpengaruh terhadap konsumsi tempe di Kota Surakarta. Elastisitas harga tempe bersifat elastis. Elastisitas silang menunjukkan bahwa tahu merupakan barang substitusi bagi tempe sedangkan  telur ayam ras dan minyak merupakan barang komplementer bagi tempe.