Setiap bisnis yang didirikan memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungannya, oleh sebab itu perusahaan harus memiliki strategi rantai pasok yang berupa pemilihan pemasok, pemilihan pengangkut, dan alokasi bahan baku sehingga perusahaan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Seiring dengan pentingnya pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), beberapa perusahaan memperhitungkan efek sosial dari kegiatan rantai pasokan mereka. Dalam penelitian ini, terdapat masalah di mana perusahaan dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dengan satu jenis bahan baku yang dipasok dalam beberapa periode dari beberapa pemasok. Diskon kuantitas ditawarkan oleh beberapa pemasok yang telah terpilih untuk pengadaan bahan baku yang ditentukan berdasarkan kuantitas beli setiap interva diskonnya dengan keterbatasan kapasitas produksi. Dalam penelitian ini, jumlah bahan baku cacat dan bahan baku yang terlambat juga dipertimbangkan dalam pengadaan bahan baku. Selanjutnya, perilaku perusahaan untuk membayar lebih banyak uang untuk produk dengan atribut CSR dipertimbangkan dalam total permintaan pasar. Penelitian ini mengembangkan model pre-emptive goal programming untuk pengambilan keputusan terintegrasi dari alokasi pesanan, pemilihan pemasok, dan pemilihan pengangkut dengan mempertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan menggunakan LINGO 18.0 untuk meminimalkan variabel deviasi yang tidak diinginkan dalam model yang diusulkan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa model yang diusulkan sensitif terhadap perubahan nilai target GP.